Mataram (NTBSatu) – Ketua DPD APERSI NTB, Ismed Fathurrahman Maulana menghadiri kunjungan kerja Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Fahri Hamzah, pada Minggu, 17 November 2024.
Acara ini berlangsung di salah satu rumah makan di Mataram, dengan tema “Pertemuan Wamen dan Stakeholder Perumahan NTB”. Pertemuan terbatas tersebut dihadiri berbagai pemangku kepentingan sektor perumahan di NTB.
Fahri Hamzah, yang hadir bersama jajaran Kementerian PKP menyampaikan, sosialisasi program unggulan Presiden Prabowo Subianto. Yakni, pembangunan 3 juta rumah setiap tahunnya.
Fahri menekankan pentingnya keterlibatan aktif semua pihak untuk memastikan target ini tercapai. Sehingga menjadi solusi bagi permasalahan hunian tidak layak, sekaligus menurunkan angka kemiskinan di Indonesia.
“Presiden ingin memastikan tidak ada lagi warga yang tinggal di rumah tidak layak huni. Semua akan didata dan disalurkan dengan baik. Kami harap keterlibatan stakeholder mampu mendukung program ini, agar tepat sasaran,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, turut hadir Direktur Pembiayaan Perumahan Ditjen Pembiayaan Infrastruktur Perumahan, Haryo Bekti Martoyoedo; Direktur Rumah Swadaya Ditjen Perumahan, M. Salahuddin Rasyidi. Kemudian, Kepala Balai Penyediaan Perumahan NT I, serta pimpinan dari REI NTB, Appernas Jaya NTB, BTN Mataram, dan BTN Syariah Mataram.
Program Perumahan Bersubsidi di NTB
Sekretaris Umum APERSI NTB, Ilman Cipta mengungkapkan, capaian NTB dalam program perumahan bersubsidi. Berdasarkan data BP Tapera hingga Oktober 2024, NTB menduduki peringkat ke-13 secara nasional dalam penyaluran rumah FLPP dengan 3.817 unit.
Selanjutnya, berada di peringkat ke-6 untuk skema Tapera dengan 251 unit rumah. Kabupaten Lombok Barat mencatatkan kontribusi tertinggi di NTB, dengan total realisasi 2.618 unit rumah FLPP dan Tapera.
“Ketua Ismed sangat mendukung program 3 juta rumah Presiden Prabowo. APERSI NTB optimistis, dengan sinkronisasi kuat antara pemerintah pusat dan daerah, target ini dapat tercapai. Para developer di NTB sudah mulai mempersiapkan unit rumah, sembari menunggu kuota FLPP tambahan untuk 2025,” jelas Ilman dalam keterangannya, Selasa, 19 November 2024.
Pihaknya pun berharap program 3 juta rumah ini tidak hanya menyediakan hunian layak bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Tetapi juga, mempercepat pemulihan ekonomi melalui sektor properti di NTB.
“APERSI NTB berkomitmen untuk terus bersinergi dengan pemerintah, guna mendukung percepatan pembangunan perumahan di Indonesia,” pungkas Ilman. (*)