Bima (NTBSatu) – Banjir bandang kembali terjang sebagian wilayah Kabupaten Bima. Kejadian yang sama menimpa beberapa wilayah Bima lainnya. Kali ini kejadiannya tepat saat memasuki tahun baru, Rabu sore, 1 Januari 2025.
Akibatnya, ribuan jiwa terdampak, saat warga di belahan wilayah NTB lainnya menyambut tahun baru dengan liburan.
Kalak BPBD melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bima, M. Nurul Huda, ST., MT mengatakan, banjir terparah terjadi di Kecamatan Sanggar. Banjir yang terjadi sekitar pukul 16.30 Wita itu menyebabkan tiga wilayah terdampak, yakni Desa Kore, Sandue, dan Taloko.
Di Desa Kore banjir setinggi 70 centimeter menggenangi jalan raya, pemukiman warga dan area pertanian. Tercatat 455 rumah tergenang dengan 1.435 terdampak.
“Malam ini sudah surut dan warga sudah mulai membersihkan sisa lumpur,” kata Nurul Huda, Rabu malam, 1 Januari 2024.
Kondisi yang sama juga terjadi di Sandue. Sebanyak 61 rumah atau 191 jiwa terdampak. Banjir juga menggenangi ruas jalan provinsi lintas Sanggar-Tambora hingga menyebabkan arus lalu lintas tersendat. Sejumlah kendaraan tertahan dan tidak berani melintas.
“Di Desa Taloko warga terdampak banjir sebanyak 982 jiwa,” katanya.
Selain di Sanggar, banjir bandang juga terjadi di Desa Teke dan Belo Kecamatan Palibelo. Banjir setinggi 50-70 centimeter menggenangi ratusan rumah warga, jalan raya, sekolah hingga area pertanian.
“Di Desa Teke rumah tergenang sebanyak 65 unit,” katanya.
Sedangkan, di Desa Belo banjir menggenangi 309 rumah warga. Jumlah warga terdampak paling parah terjadi di RT 08 yakni 239 jiwa.
Sementara banjir di Kecamatan Belo terjadi di Desa Cenggu. Sebanyak 150 rumah tergenang banjir dengan 447 jiwa terdampak.
“Tidak pengungsian akibat banjir awal tahun ini. Luas area pertanian terdampak masih dalam pendataan. Bantuan tanggap darurat sedang kami siapkan,” pungkasnya. (*)