Mataram (NTB Satu) – Melonjaknya harga beras di pasaran yang mencapai Rp13.000 – 14.000 per kilogram justru berbanding terbalik dengan hasil produksi beras di wilayah NTB. Jumlah produksi beras di NTB mencapai 1 juta ton per tahun pada 2023 ini.
Pimpinan Bulog Wilayah Nusa Tenggara Barat, David Susanto menjelaskan, ketersediaan pangan masih tergolong aman, karena jumlah konsumsi masyarakat hanya sebesar 550 ribu ton.
Berita Terkini:
- Was-was Menanti Palu Pansus, Menguji Niat Kepentingan Rakyat
- Pengisian Jabatan Kosong Pemprov NTB Menunggu Pembahasan SOTK Selesai
- Tok! Dua Kurir Sabu 5 Kilogram di Lombok Timur Divonis 17 Tahun Penjara
- Oknum Dosen UIN Mataram Diduga Cabuli Mahasiswi Dinonaktifkan, Rektor Beri Sanksi Tegas
“Produksi beras sampai musim tanam kedua mencapai 850 ton. Pada akhir tahun atau musim tanam ketiga ini bisa dipastikan mencapai 1 juta ton per tahun. Jadi, produksi beras petani di NTB memang surplus 400 ribu ton,” ujarnya setelah kegiatan penyaluran bahan pangan beras di Kantor Bupati Lombok Tengah, Rabu, 20 September 2023.
Terkait dengan kenaikan harga yang harga yang tinggi, David menjelaskan bahwa hal ini wajar terjadi pada setiap tahun ketika musim kemarau. Terlebih lagi, NTB merupakan salah satu provinsi yang banyak menyuplai produksi berasnya ke daerah lain.