Mataram (NTB Satu) – Melonjaknya harga beras di pasaran yang mencapai Rp13.000 – 14.000 per kilogram justru berbanding terbalik dengan hasil produksi beras di wilayah NTB. Jumlah produksi beras di NTB mencapai 1 juta ton per tahun pada 2023 ini.
Pimpinan Bulog Wilayah Nusa Tenggara Barat, David Susanto menjelaskan, ketersediaan pangan masih tergolong aman, karena jumlah konsumsi masyarakat hanya sebesar 550 ribu ton.
Berita Terkini:
- Gubernur NTB Nilai Satgas PPKS di Ponpes tak Urgen, Aktivis Anak: Justru Itu yang Belum Ada
- PPATK Sebut Korupsi dan Narkotika Jadi Kejahatan Tertinggi Tindak Pidana Pencucian Uang
- Sidang Perdana Gugatan Mobil Esemka dan Ijazah Digelar Besok, Jokowi Bakal ke Vatikan?
- Hakim Jatuhkan Vonis Dua Terdakwa Korupsi KUR BSI Petani Porang
“Produksi beras sampai musim tanam kedua mencapai 850 ton. Pada akhir tahun atau musim tanam ketiga ini bisa dipastikan mencapai 1 juta ton per tahun. Jadi, produksi beras petani di NTB memang surplus 400 ribu ton,” ujarnya setelah kegiatan penyaluran bahan pangan beras di Kantor Bupati Lombok Tengah, Rabu, 20 September 2023.
Terkait dengan kenaikan harga yang harga yang tinggi, David menjelaskan bahwa hal ini wajar terjadi pada setiap tahun ketika musim kemarau. Terlebih lagi, NTB merupakan salah satu provinsi yang banyak menyuplai produksi berasnya ke daerah lain.