Daerah NTB

Sampah di MXGP Ditaksir 35 Ton per Hari, LHK Siagakan Tim Khusus

Mataram (NTB Satu) – Dalam hitungan hari, perhelatan internasional MXGP Samota Sumbawa akan berlangsung. Diperkirakan jumlah penonton akan datang sebanyak 50 ribu orang perhari. Dari estimasi Tim Zero Waste Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi NTB, diproyeksikan sampah yang timbul dari event tersebut sebesar 35 ton per hari.

Terkait penanganan sampah, disiapkan tim khusus. Jumlahnya sekitar 160 sampai 170 tenaga yang berasal dari Dinas LHK NTB, Satgas Zero Waste, Komunitas, Pramuka, Dinas LH Sumbawa serta tenaga dari Balai KPH di wilayah Pulau Sumbawa.

IKLAN

“Tentu diperlukan kesiapan pemerintah daerah dan penyelenggara untuk mampu mengelola sampah selama event berlangsung,” kata Kepala Dinas LHK Provinsi NTB, Julmansyah, S.Hut.,M.Ap dalam keterangan tertulisnya, Minggu 12 Juni 2022.

Terkait ini, penyiapan tata kelola persampahan akan dilakukan melalui sejumlah tahapan proses yang menjadi pedoman penangan sampah di event MXGP, yakni pemilahan, penanganan dan edukasi.

Pemilahan Sampah

Pemilahan dilakukan selama event berlangsung, sejak dari sumber sampah yaitu di pada tiap-tiap tempat sampah yang telah terpilah terbagi dua, yakni Organic dan An Organik.

IKLAN

“Dimana tempat sampah terpilah akan ditempatkan di 100 titik sekitar lokasi sirkuit, setiap titik ada dua unit bak sampah, sehingga bak sampah tersedia 200 unit,” ungkap Julmansyah.

Di samping itu pemilahan lanjutan juga akan dilaksanakan di TPS (Tempat Penampungan Sementara) 1 dan TPS 2. Di TPS ini, sampah dipilah menjadi 3 yaitu An Organik Ekonomis (Botol, Gelas plastik, Kardus dan material yang bisa dijual), An Organik Non Ekonomis (bungkus nasi, sachet, plastik kemasan, dll) dan Organik. Setiap jenis sampah, dimasukkan dalam karung diletakkan dalam lokasi terpisah di masing-masing TPS.

Terkait Penanganan

Penanganan Bak Sampah Terpilah di 100 titik yang telah tersedia dan di titik-titik timbulan sampah dalam area tersebut.

Secara reguler pemantauan dilakukan oleh Tim Patroli setiap 1 – 2 jam sekali, dimulai dari Pukul 08.00, 10.00 Wita, terhadap Bak Sampah dan timbulan sampah di Sirkuit menggunakan Motor Patroli KPH (Kesatuan Pengelolaan Hutan).

“Selanjutnya pengangkutan dari bak sampah dan timbulan sampah ke TPS dilakukan dua jam sekali dan atau disesuaikan dengan hasil pemantauan Tim Patroli menggunakan Roda 3 dan Mobil Patroli KPH,” paparnya.

Pengangkutan Sampah dari TPS ke TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) dilakukan dua kali sehari, mulai Pukul 14.00 Wita dan Jam 20.00 Wita, atau setelah pentas musik malam selesai, dengan menggunakan Truck Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sumbawa.

Terhadap sampah hasil penanganan ditangani sebagai berikut : Sampah organik dan sampah an organik non ekonomis akan dibawa ke TPA Kabupaten Sumbawa, sedangkan untuk sampah An Organik Ekonomis dikerjasamakan dengan Bank Sampah setempat di Kabupaten Sumbawa.

Proses Edukasi

Penyelenggaraan MXGP dan pentas musik di malam hari, berlangsung juga proses edukasi. Proses edukasi dilakukan oleh Tim Zero Waste dan para relawan terhadap para pengunjung/penonton, yang dilakukan melalui pemasangan beberapa spanduk edukasi yang dipasang di lokasi strategis sekitar sirkuit.

Di antaranya lokasi di pintu masuk, Stand UMKM, Sirkuit, serta upaya edukasi melalui pengeras Suara oleh Panitia dan Kampanye oleh Petugas Patroli Sampah MXGP. Termasuk edukasi dilaksanakan oleh Seluruh relawan, simultan dengan penanganan timbulan sampah ilegal yang kemungkinan akan terjadi dibawa pengawasan dan kendali tim Zero Waste atau relawan.

Bagaimana kesiapan personel?

Dijelaskan Julmansyah, sarana akan disiapkan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Prov NTB bersama Dinas Lingkungan Hidup Sumbawa serta para pihak lainnya untuk meng-cover potensi sampah selama perhelatan MXGP Samota.

Di antaranya, ada enam unit truk sampah yang akan meng- cover dua TPS , 3 unit roda tiga, satu unit pickup yang diperuntukkan sebagai armada pengangkuan sampah pada 100 titik tempat sampah yang telah disediakan. Kolaborasi juga dilakukan dengan KPH lingkup Kabupaten Sumbawa berupa mobil patroli empat unit serta motor patroli empat unit ditambah dua unit megaphone untuk edukasi penonton agar tertib sampah.

Sarana dan prasarana ini didukung oleh tenaga relawan dan Tim Zero Waste sebanyak sekitar 160 – 170 tenaga yang berasal dari Dinas LHK NTB, Satgas Zero Waste, Komunitas, Pramuka, Dinas LH Sumbawa serta tenaga dari Balai KPH di wilayah Pulau Sumbawa.

“Tata kelola yang disertai dengan sarana dan prasana pendukung ini untuk memastikan, agar tata kelola sampah berjalan baik pada event internasional MXGP,” bebernya.

Menyadari akan banyaknya event nasional dan internasional yang akan terselenggaran di NTB, maka Pemerintah Provinsi NTB bersama Kabupaten dan kota akan menyiapkan standar tata kelola sampah pada setiap event lokal, nasional maupun internasional. “Dimana standar Tata Kelola Persampahan pada setiap event ini dapat menjadi salah satu prasyarat yang harus dipenuhi oleh penyelenggara event, agar penyelenggaraan setiap event tidak meninggalkan masalah persampahan,” pungkasnya. (HAK)

IKLAN

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button