BERITA NASIONAL

Indonesia Memasuki Kondisi Krisis Pangan, Penambahan Pompa Air Terus Dikebut

Mataram (NTBSatu) – Menteri Pertanian, Amran Sulaiman menyebutkan Indonesia akan segera memasuki kondisi krisis pangan. Sebab, Indonesia akan memasuki masa el nino yang over-lap dengan kekeringan.

Amran mewaspadai el nino dengan memasang pompa air semaksimal mungkin agar sawah dapat terairi secara terus-menerus. Menurut Amran, kondisi paling kritis akan terjadi hingga enam bulan mendatang, mulai dari Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, hingga November.

“Dengan adanya el nino yang over-lap dengan kekeringan, mudah-mudahan Juli mendatang ada la nina,” ungkap Amran, Kamis, 2 Mei 2024 malam.

Amran menjelaskan, apabila kebutuhan pangan selama enam bulan dapat terpenuhi, ke depannya akan aman. Syaratnya, petani perlu menanam padi sebanyak satu juta hektare selama satu bulan. Hingga kini, persediaan pangan Indonesia masih aman hingga Juni 2024 mendatang.

IKLAN

“Permasalahan pangan sangatlah strategis, tidak boleh main-main,” terang Amran.

Selanjutnya, Amran menerangkan bahwa pompa air di NTB berjumlah sekitar 4.000 unit, dari pengajuan sebesar sekitar 9.000 unit. Apabila Pj. Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi meminta tambahan, maka Amran memastikan akan menambah jumlah tersebut.

Berita Terkini:

IKLAN

Menurut Amran, yang paling penting ialah mesin pompa air dipasang terlebih dahulu. Sisa kebutuhan yang lain akan ditambah.

“Kami memberikan 50 persen dari kebutuhan terlebih dahulu. Sisanya, akan bergantung pada seberapa cepat masing-masing daerah memasang pompa air tersebut,” jelas Amran.

Selain itu, untuk meningkatkan kualitas pertanian, volume pupuk Indonesia telah bertambah sebesar 100 persen, dari 4,7 juta ton persediaan nasional, menjadi 9,5 juta ton. NTB mendapatkan pupuk urea sebesar 222.000 ton dari yang sebelumnya hanya 130.000 ton. Sementara itu, pupuk NPK sebesar 190.000 ton dari yang sebelumnya hanya 89.000 ton,”

IKLAN

“Kalau ada yang mencoba untuk memainkan harga pupuk secara ugal-ugalan, maka kami akan mencabut perizinan usahanya. Saya juga akan minta pihak terkait untuk mempermudah akses pupuk bagi para petani. Petani hanya akan menyerahkan KTP jika ingin membeli pupuk,” tandas Amran. (GSR)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button