5 Mahasiswa Magang di Pemkab Bima, Pj Sekda Minta Lakukan Reviu RDTR Kecamatan Woha Sebagai Ibu Kota

Kota Bima (NTBSatu) – Sebanyak lima orang mahasiswa dari berbagai universitas mengikuti magang Intensif In Spatial Planning for Regional and National Growth (Inspiring)
Mereka adalah M. Reza Fazri Azani ( Perencanaan Wilayah dan Kota – Universitas Amikom Yogyakarta), Jufrin (Perencanaan Wilayah dan Kota – Universitas Hasanuddin), M. Labual Alaqil (Sains Informasi Geografi – Universitas Pendidikan Indonesia).
Kemudian Silvia Anace Amalo (Perencana Wilayah dan Kota – Institut Teknologi Nasional Yogyakarta-Perencana Wilayah dan Kota) dan Neneng Zainab Tuheteru (Perencanaan Wilayah dan Kota – Institut Teknologi Nasional Yogyakarta).
Kelima mahasiswa tersebut diterima langsung oleh oleh Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bima, Suwandi, pada Rabu, 13 Maret 2024 di Ruang Kerja Sekda.
Pada kesempatan itu, Suwandi menyampaikan, agar para mahasiswa magang dapat melakukan reviu Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Woha sebagai ibu kota yang perlu penajaman.
Berita Terkini:
- Wagub Umi Dinda Sebut Program Baznas NTB Sejalan dengan Prioritas Pemprov
- 𝗠𝗲𝗻𝗸𝗼 𝗣𝗠𝗞: 𝗡𝗧𝗕 Harus Jadi 𝗖𝗼𝗻𝘁𝗼𝗵 𝗞𝗲𝗯𝗮𝗻𝗴𝗸𝗶𝘁𝗮𝗻 𝗨𝗠𝗞𝗠 𝗡𝗮𝘀𝗶𝗼𝗻𝗮𝗹
- KAMMI NTB Desak Pembentukan Tim Investigasi Independen, Mengungkap Dalang Kerusuhan Agustus
- Hampir Ditutup, Hotel The Chandi Lobar Akhirnya Bayar Tunggakan Pajak Hampir Setengah Miliar
“Ini penting agar mampu penuhi kebutuhan tata ruang wilayah dan pengembangan ibu kota di masa depan,” ungkap Suwandi.
Suwandi juga meminta, agar para mahasiswa tersebut memanfaatkan masa magang selama empat bulan ini untuk meningkatkan kompetensi teknis.
“Melalui keikutsertaan pada program ini para mahasiswa diharapkan mendapatkan pengalaman nyata di lapangan, membangun dan memperluas jejaring serta memperoleh ilmu pengetahuan praktis dalam bidang penataan ruang sebagai bekal memasuki dunia kerja,” harapnya.
Adapun program magang Inspiring ini berfokus pada penyiapan database dalam penyusunan RDTR.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Ditjen Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) dan didukung oleh Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM), Kementerian ATR/BPN beserta kalangan akademisi dan praktisi.
“Bagi Pemerintah Daerah (Pemda) dan Ditjen Tata Ruang, program ini menjadi salah satu sarana transfer pengetahuan dan manajemen talenta untuk mendapatkan SDM penata ruang yang berkualitas,” pungkasnya. (MYM)