ABN PR Endus Motif Politik di Balik Peresmian Pabrik Rumput Laut di Ekas Lombok Timur
Mataram (NTBSatu) – Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) yang diwakili Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan akan meresmikan pabrik hasil laut di Jerowaru, Lombok Timur.
Kedatangan Luhut di pabrik hasil laut tersebut rencananya pada Kamis, 29 Februari 2024.
Menyikapi itu, Aliansi Bali-Nusra Untuk Perjuangan Rakyat (ABN PR) dengan tegas menolak kedatangan Jokowi maupun penggantinya, Luhut Binsar Pandjaitan.
Pimpinan Pusat Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA), Harry Sandy Ame mengatakan, dirinya mencurigai kedatangan Jokowi memuat unsur politik.
“Berbicara tentang rumput laut, kami tidak melihat urgensi dan signifikan rumput laut di Ekas, dan sekitarnya,” katanya saat konferensi pers di ArtCoffelago, Kota Mataram, Rabu, 28 Februari 2024.
Berita Terkini:
- Hasil Audit, Inspektorat Kota Mataram Tegaskan Tidak Ada Honorer Bodong
- Pimpin Apel HUT ke-67 NTB, Wabup Ansori Sebut Warga Sumbawa tak Perlu Lagi Berobat ke Mataram
- Keterbukaan Informasi NTB Anjlok, dari Terbaik Nasional Kini Menuju Informatif
- Riset LBH APIK Ungkap Kekerasan Gender di Lingkar Tambang Maluk
Justru di tempat yang akan diresmikan Jokowi sudah ditetapkan menjadi sentral budidaya lobster. Pun kini menjadi sentral rumput laut, menurutnya, tidak akan memberi perubahan signifikan bagi masyarakat.
“Termasuk nelayan rumput laut,” jelasnya.
Selain itu, jika program diresmikan atau dijalankan akan memiliki konsekuensi terhadap penguasaan wilayah. Salah satunya, dibatasinya ruang akses bagi masyarakat setempat, termasuk nelayan.
“Itu yang menjadi catatan kami,” ungkapnya.



