Mataram (NTBSatu) – Beberapa hari setelah pemungutan suara di Pemilu 2024, sejumlah masyarakat saling mengklaim dan merayakan kemenangan antar pendukung.
Hal tersebut mereka lakukan berdasarkan informasi yang didapatkan secara pribadi ataupun hasil rekapan yang beredar.
Sedangkan, rekapitulasi di tingkat kecamatan masih dalam tahap perhitungan. Oleh karena itu, hal tersebut dikhawatirkan menyebabkan gesekan maupun konflik di tengah masyarakat.
Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana meminta kepada masyarakat agar sama-sama bertanggungjawab dan lebih bijak menyikapi pesta demokrasi tersebut.
“Pemerintah Kota Mataram memiliki tanggungjawab untuk memantau dan menjaga ketenangan, kondusivitas daerah pasca Pemilu, bahkan ketika pleno sudah ditetapkan, keamanan juga akan diperhatikan,” jelasnya, Jumat, 23 Februari 2024.
Berita Terkini:
- 1.500 Rumah di Mataram Tak Layak Huni
- Pariwisata Jadi Sumber Pendapatan di NTB, Ummi Rohmi Dorong Asosiasi Bersatu Membangun Spot Wisata
- Ummi Rohmi Soroti Potensi Daerah Wisata dan Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Lokal
- Rohmi-Firin Bidik Potensi Bahari di NTB, Bakal Gandeng Provinsi Kepulauan Lain
Perbedaan dalam dunia politik merupakan hak konstitusi dari masyarakat dan merupakan hasil dari peristiwa politik.
“Pandangan saya terhadap masyarakat Kota Mataram, cukup lama menjalani bagian dari dinamika demokrasi di negara ini, berbeda perbedaan juga harus lebih dewasa disikapi, dan hal yang biasa,” tutup Mohan. (WIL)