Jusuf Kalla Sentil Capres yang Suka Marah: Kawan Kita yang Satu Marah Terus, Kalau Debat dengan Kepala Negara Lain, Bisa Ditonjok

Mataram (NTBSatu) – Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla, mengkritik tajam terhadap calon presiden yang cenderung mudah marah.
Kritik tersebut disampaikan JK saat memberikan pandangannya di acara pertemuan antara pengusaha dengan calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang digelar di Surabaya, Jawa Timur.
Dalam pernyataannya, Jusuf Kalla (JK) menyampaikan keprihatinannya terkait kemungkinan kepemimpinan oleh seseorang yang sulit mengendalikan emosinya.
“Kalau kawan kita yang satu marah terus, bagaimana kira-kira negara dipimpin oleh orang yang suka marah. Bagaimana kira-kira kalau dia berdebat dengan kepala negara lain, bisa ditonjok kepala negara lain,” ujar Jusuf Kalla, di Surabaya, Jawa Timur, dikutip dari kompas.com Rabu, 10 Januari 2024.
Pernyataan tersebut mengundang perhatian banyak pihak, terutama menjelang pesta demokrasi yang semakin dekat.
Berita Terkini:
- Kejari Lotim Periksa BPKAD dan 39 Saksi Kasus Chromebook, Belum Juga Tetapkan Tersangka
- Kajari Ingatkan Pengacara Tersangka Dermaga Labuhan Haji: Jangan Argumen Tanpa Dasar!
- Pengacara Kabid SMK Emosi, Tuding Hakim Zalim dan Sempat Bentak Wartawan
- Perbandingan Kekuatan Militer Israel Vs Qatar di Tengah Potensi Perang Arab
JK kemudian menyoroti pentingnya kepemimpinan yang tenang dan dapat menghadapi tantangan.
JK pun menyinggung soal pedoman memilih pemimpin di dalam agama Islam yang mengacu kepada sifat Nabi Muhammad SAW, antara lain, amanah, tabligh, jujur dan cerdas.
“Kalau tabligh siapa yang terbaik? Anies. Kalau yang cerdas siapa? Anies. Yang paling amanah? Anies. Paling jujur siapa? Anies. Nah, itu aja pegangannya. Karena kita kan harus mengikuti ilmu Rasulullah,” ujar JK.
Politisi senior Partai Golkar itu kemudian berpesan agar masyarakat hati-hati memilih pemimpin.
Salah satu yang menjadi acuan adalah sikap para capres saat debat ketiga Pilpres 2024 baru-baru ini.
“Jadi, harus hati-hati memilih pemimpin. Kita lihat kemarin malam saja di debat,” tegasnya (SAT)