Ujung Masa Jabatan, Wali Kota Puji Mesin Birokrasi yang Lahirkan Banyak Prestasi
 
						Mataram (NTB Satu) – Pemerintah Kota Bima mengawali Bulan September dengan melaksanakan Apel Gabungan yang dipimpin langsung Wali Kota Bima, bertempat di Halaman Kantor Wali Kota Bima. Senin, 4 September 2023.
Apel Gabungan yang diikuti oleh seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) Lingkup Pemerintah Kota Bima ini kerap dilaksanakan setiap bulan. Namun, jumlah peserta yang hadir kali ini lebih banyak dari biasanya.
Tentu hal tersebut diapresiasi langsung oleh Wali Kota Bima H. Muhammad Lutfi, SE selaku pembina apel. Ia mengaku bangga bahwa hari ini seluruh ASN lingkup Pemerintah Kota Bima hadir mengikuti apel gabungan di penghujung masa kepemimpinannya.
“Seperti diketahui ini adalah bulan terakhir, tepatnya 26 September 2023 saya akan meletakkan jabatan sebagai Wali Kota Bima bersama Wakil saya,” ujarnya.
Tentunya dalam setiap proses perjalanan selama memimpin Kota Bima bersama Wakil Wali Kota sudah banyak menggagas pikiran-pikiran. Menggagas konstruksi bangunan seperti apa yang diharapkan, menggagas pembangunan seperti apa yang dicita-citakan.
Artinya, semua yang telah dicanangkan mengenai wajah perencanaan Kota Bima mendapat penghargaan 4 kali berturut-turut.
Berita Terkini:
- Prabowo Tiba di Korea Selatan Bakal Hadiri KTT APEC 2025
- Kak Awan Dongeng Meriahkan Mbojo Literation Festival 2025
- Kinerja Lesu, Amman Mineral Catat Rugi Rp2,96 Triliun hingga Kuartal III 2025
- Gubernur Iqbal Pastikan Proyek IJD di Sumbawa Masuk Skema Multiyears
“Ini tidak pernah terjadi dalam sejarah Kota Bima. Baru di periode saya, artinya bukan karena saya, tapi berkat kerja para ASN terbaik saya yang membangun Kota Bima hari ini sejajar dengan kota lain,” ucap H. Lutfi.
Selain itu juga, di masa jabatannya selama 5 tahun ini, tidak ada budaya menyogok jabatan, “Karena di era saya tidak ada budaya pungut memungut, tidak ada budaya sogok menyogok dalam jabatan apapun,” tegasnya.
H. Lutfi menambahkan, bahwa ada sekelompok orang yang mengatakan bahwa di era kepemimpinannya bersama Wakil Wali Kota lebih jahat dari pemimpin sebelumnya.
“Saya katakan itu adalah orang yang tidak memiliki hati nurani sama sekali. Apapun kebaikan didepan mata tetap tidak ternilai karena telah tertanam kebencian dalam dirinya,” imbuhnya.
Terkait persoalan yang sedang ditangani oleh KPK, Ia menyampaikan untuk menghormati setiap proses hukum yang sedang berjalan.
“Saya masih berdiri dan berada disini, bagi saya hukum adalah panglima tertinggi di republik ini dan bagi saya kebenaran itu tidak akan pernah tertukar,” tutupnya.
Turut hadir mendampingi Wali Kota Bima antara lain Sekretaris Daerah Kota Bima, Staf Ahli Wali Kota, seluruh Asisten, seluruh Kepala Perangkat Daerah Lingkup Pemerintah Kota Bima. (R*)
 
				 
					 
  


