Mataram (NTB Satu) – Ombudsman Republik Indonesia (RI) segera menyampaikan permasalahan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023 di sejumlah daerah kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Permasalahan PPDB yang akan disampaikan, termasuk juga dengan masalah yang terjadi di NTB. Mulai dari belum adanya kepastian untuk peserta yang tidak diterima pada PPDB 2023 SMA jalur zonasi akan didistribusikan ke sekolah mana. Padahal kriteria pendistribusian sekolah sudah ditentukan oleh dinas yaitu tidak jauh dari tempat tinggal peserta.
Lalu, dalam aplikasi pendaftaran PPDB 2023 yang disediakan Dinas Dikbud NTB tidak memberikan informasi berdasarkan waktu terkini (realtime). Penjualan baju seragam sekolah yang dilakukan oleh oknum panitia dengan modus menyertakan daftar baju seragam sekolah dan harganya kepada peserta PPDB 2023 saat daftar ulang.
Modus yang lain, oknum kepala sekolah bekerja sama dengan penjual baju seragam agar memperoleh persenan dari penjual. Terdapat banyak Kartu Keluarga (KK) peserta PPDB 2023 yang tidak dapat terverifikasi saat pendaftaran, sehingga diduga baru diperbaharui untuk kebutuhan PPDB 2023.
Baca Juga :
- PPDB 2023 Sarat Masalah, Kemendikbud Sebut Sistem Zonasi Menyimpang dari Tujuan Utama
- 260 Siswa di Mataram Belum Dapat Sekolah pada PPDB 2023
- Miris! SDN 31 Mataram Hanya Dapat 4 Siswa saat PPDB 2023
- Akibat Polemik PPDB 2023, Sekolah Swasta Dipaksa Bersaing Dapatkan Siswa Baru
- 3 SDN di Kota Mataram Tidak Kebagian Siswa saat PPDB 2023