Sumbawa

Bupati Jarot Gelar Safari Sumbawa Menanam Pohon di Lahan Kritis

Sumbawa Besar (NTBSatu) – Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot resmi meluncurkan program strategis “Safari Sumbawa Menanam Hutan dan Lahan”, sebagai langkah konkret pelestarian lingkungan.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumbawa menggelar putaran pertama “Safari Sumbawa Menanam Hutan dan Lahan” secara serentak pada Selasa, 16 Desember 2025. Program ini menargetkan penanganan lahan kritis di tiga lokasi prioritas, yang memiliki urgensi ekologis tinggi di Kabupaten Sumbawa.

Program tersebut menjadi implementasi nyata komitmen Pemkab Sumbawa dalam menjaga kelestarian lingkungan dan sumber daya air, setelah sebelumnya membentuk Satgas Perlindungan Hutan.

“Iya, besok kami melaksanakan penanaman pohon serentak melalui gerakan Safari Sumbawa Menanam Hutan dan Lahan sebagai wujud visi Sumbawa Hijau Lestari,” ujar Bupati Jarot, Senin, 15 Desember 2025.

Bupati Jarot akan memimpin langsung kegiatan penanaman pohon, di tiga wilayah yang berisiko mengancam keberlanjutan lingkungan dan infrastruktur vital.

Lokasi pertama berada di Kawasan Bendungan Beringin Sila, Kecamatan Utan, seluas 50 hektare. Kawasan ini berfungsi sebagai daerah tangkapan air (catchment area) bendungan.

“Kondisi lahan yang kering dan tandus di Beringin Sila berpotensi mengganggu pasokan air pertanian,” jelasnya.

Di lokasi tersebut, Bupati Jarot bersama Forkopimda dan masyarakat Kecamatan Utan akan menanam 5.000 bibit Kemiri di lahan gundul sekitar bendungan.

Lokasi kedua berada di Kawasan Bara Batu atau eks Kampung Banjir, Kecamatan Moyo Hilir. Tim menargetkan penanaman 12.000 bibit Sengon di area seluas 30 hektare.

Lokasi ketiga berada di Arena Pacuan Kuda, Desa Moyo Hilir. Di area seluas 3 hektare ini, peserta akan menanam 500 bibit Jambu Kristal dan Mangga. Seluruh karyawan OPD, personel Polri, TNI, serta masyarakat setempat akan berkolaborasi menyukseskan penanaman di dua lokasi Kecamatan Moyo Hilir tersebut.

Investasi Jangka Panjang

Bupati Jarot menjelaskan filosofi di balik program “Safari Sumbawa Menanam Hutan dan Lahan”. Ia menegaskan perannya tidak hanya sebagai kepala daerah, tetapi juga sebagai wakil bumi.

“Alam memiliki aspirasi yang sering kita abaikan, seperti flora, fauna, air, dan tanah. Saya mengambil tanggung jawab untuk memperjuangkan aspirasi alam dan lingkungan,” tegasnya.

Bupati Jarot memastikan dirinya tetap konsisten menjalankan agenda pelestarian lingkungan, meskipun upaya pengamanan hutan sebelumnya sempat menghadapi tekanan. Ia menilai, gerakan menanam pohon sebagai investasi jangka panjang bagi stabilitas ekologi dan ekonomi masyarakat.

Berdasarkan data Pemkab, wilayah Kabupaten Sumbawa memiliki 51.434 hektare hutan sangat kritis dan kritis yang tersebar di 91 desa. Untuk merehabilitasi seluruh lahan tersebut, pemerintah membutuhkan sekitar 54 juta bibit.

“Kami sudah menyiapkan bibit. Kami mengajak seluruh masyarakat untuk berkolaborasi dan menanam dengan riang gembira karena bibit ini memiliki nilai ekonomi tinggi dan hasilnya akan dinikmati langsung oleh pemilik lahan,” ungkapnya.

Bupati Jarot menambahkan, program “Safari Sumbawa Menanam Hutan dan Lahan” akan berlanjut ke kecamatan lain, seperti Lenangguar, Empang, dan Lunyuk. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button