BERITA NASIONAL

Korban Jiwa Banjir dan Longsor Sumatra Tembus 1.016 Orang, 212 Masih Hilang

Mataram (NTBSatu) – Korban jiwa akibat bencana banjir dan longsor yang melanda wilayah Sumatra, terus bertambah hingga menembus angka 1.016 orang meninggal dunia.

Data terbaru juga mencatat, sebanyak 212 orang masih dalam pencarian setelah peristiwa bencana yang terjadi di berbagai kabupaten dan kota.

Angka tersebut menunjukkan, dampak serius dari rangkaian bencana hidrometeorologi yang melanda sejumlah provinsi secara beruntun.

Melansir Dashboard Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pada Senin, 15 Desember 2025, bencana banjir dan longsor Sumatra juga menyebabkan 7.600 orang mengalami luka-luka.

Peta sebaran dampak pada dashboard BNPB menunjukkan, konsentrasi bencana berada pada kawasan pesisir Barat dan wilayah pegunungan Sumatra.

Kondisi ini mendorong upaya penanganan darurat secara intensif di wilayah Provinsi Aceh, Sumatra Utara, serta Sumatra Barat sebagai daerah dengan dampak paling luas.

Kemudian, kerusakan infrastruktur juga muncul dalam skala besar. Data BNPB mencatat, sebanyak 158 ribu rumah mengalami kerusakan dengan tingkat beragam, mulai dari rusak ringan hingga rusak berat.

Dampak bencana juga menjangkau 52 kabupaten dan kota, sehingga penanganan memerlukan koordinasi lintas daerah dan lintas sektor.

Kerusakan Fasilitas dan Lonjakan Pengungsi

Bencana banjir dan longsor turut memukul sektor pelayanan publik. BNPB mencatat kerusakan pada 1.200 lebih fasilitas umum, termasuk rumah ibadah, gedung perkantoran, serta sarana sosial lainnya.

Kerusakan fasilitas kesehatan mencapai 219 unit, sementara fasilitas pendidikan yang terdampak tercatat sebanyak 581 bangunan. Selain itu, kerusakan jembatan mencapai 145 unit dan memutus akses transportasi pada sejumlah wilayah.

Jumlah warga yang mengungsi juga menunjukkan angka tinggi. Data BNPB mencatat, ratusan ribu warga harus meninggalkan rumah demi keselamatan.

Kabupaten Aceh Tamiang mencatat jumlah pengungsi tertinggi, disusul Bireuen, Gayo Lues, dan sejumlah daerah lain yang mengalami genangan serta longsor berulang.

BNPB terus memantau perkembangan situasi melalui dashboard terpadu, guna memastikan pembaruan data berjalan akurat dan cepat.

Pemerintah daerah bersama tim gabungan fokus pada pencarian korban hilang, penanganan pengungsi, serta pemulihan akses dasar.

Kondisi cuaca yang masih berpotensi hujan lebat mendorong seluruh pihak meningkatkan kewaspadaan demi menekan risiko korban tambahan. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button