Alokasi Dana GPM Habis Jelang Nataru, DKP Sumbawa Siapkan Strategi Kolaborasi
Sumbawa Besar (NTBSatu) – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Sumbawa menghadapi tantangan teknis dalam upaya pengendalian inflasi daerah. Pos anggaran operasional untuk pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) tahun ini tercatat telah terserap seluruhnya.
Kepala Bidang Keamanan dan Konsumsi Pangan DKP Kabupaten Sumbawa, Nur Isna Sitoresmi, S.Sos., M.Si., mengonfirmasi kondisi tersebut dalam Rapat Koordinasai Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sumbawa, pada Jumat, 12 Desember 2025.
Ia menjelaskan, alokasi dana dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) DKP Sumbawa telah tuntas digunakan untuk intervensi pasar di 10 kecamatan sebelumnya. Mulai dari Sumbawa, Moyo Hilir, hingga Orong Telu.
”Menyambut Nataru, kebutuhan intervensi pasar tetap ada. Namun secara administratif, anggaran operasional untuk GPM di DPA kami sudah selesai digunakan (habis),” ungkapnya.
Kendati kas operasional internal nol rupiah, DKP memastikan upaya stabilisasi harga tidak berhenti. Nur Isna menegaskan, DKP Sumbawa kini menempuh jalur kolaborasi dengan Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah (Setda) Sumbawa.
Strategi lintas sektor ini diharapkan menjadi solusi agar pasar murah tetap bisa terlaksana di titik-titik krusial yang padat warga, seperti Taman Mangga atau area Car Free Day (CFD) Samota.
”Kami mengandalkan dukungan dari Bagian Ekonomi. Secara teknis tim kami sangat siap. Jika anggaran operasional tersedia lewat kolaborasi ini, kami langsung eksekusi GPM di lapangan,” tegasnya.
Kondisi Stok Pangan Daerah
Dalam kesempatan yang sama, Nur Isna memaparkan kondisi ketahanan stok pangan daerah. Ia merincikan, sisa Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) di gudang saat ini berada di angka 15.731 kilogram.
Ia mengingatkan, stok beras ini memiliki status khusus. Beras tersebut hanya bisa keluar untuk penanganan kondisi darurat bencana alam dan proses pengeluarannya membutuhkan disposisi langsung dari Bupati.
“Kami dari dinas pangan, kini tengah mengkaji rencana pengadaan kembali untuk memperkuat cadangan pangan di tahun mendatang,” jelasnya.
Selain itu, DKP Sumbawa juga meningkatkan kewaspadaan terhadap kualitas pangan segar yang masuk ke Sumbawa. Nur Isna melaporkan, timnya bersama dinas kesehatan aktif menyisir pasar-pasar tradisional untuk memantau komoditas sayur-mayur, khususnya yang berasal dari luar daerah.
Petugas melakukan uji cepat atua rapid test langsung di lokasi untuk mendeteksi potensi residu kimia berbahaya. “Kami telah menyisir delapan pasar, termasuk Pasar Alas dan Empang. Fokus kami me-rapid sayur-mayur kiriman luar daerah untuk menjamin keamanan konsumsi masyarakat,” tambahnya. (*)



