ADVERTORIALBappeda NTB

Kelurahan Pekat Siap Jadi Kampung Heritage, Targetkan Peluncuran Tahun Depan

Mataram (NTBSatu) – Kelurahan Pekat, Kabupaten Sumbawa menyiapkan langkah besar untuk mengembangkan kawasan sebagai kampung heritage yang menarik bagi wisatawan.

Lurah Pekat, Arie Afriliansyah menjelaskan, tahun depan pihaknya akan mengembangkan Pekat menjadi kampung heritage.

“Tahun depan kami berencana mengembangkan Pekat sebagai kampung heritage, mengingat Sumbawa adalah jaringan kota pusaka dan satu-satunya di NTB,” ujarnya kepada NTBSatu, Senin, 24 November 2025.

Pemerintah kelurahan menargetkan, kampung heritage ini menjadi bagian dari paket wisata Kabupaten Sumbawa. Arie menambahkan pengembangan kampung heritage akan melibatkan warga, dan minggu ini pihak kelurahan akan membahas konsep serta langkah-langkah pelaksanaannya.

“Dalam minggu ini baru akan kami rembukkan dengan warga terkait konsep dan lain-lainnya,” tambahnya.

Arie menegaskan, kampung heritage merupakan upaya stimulan dari pemerintah kelurahan dan kecamatan untuk mendukung agenda besar Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot dalam membuka paket wisata baru di kabupaten ini.

Dengan rencana ini, Kelurahan Pekat berpotensi menjadi destinasi wisata heritage unggulan di NTB, sekaligus menonjolkan nilai budaya dan sejarah lokal yang menarik bagi masyarakat dan wisatawan.

Percepatan Pembangunan

Pemprov NTB menegaskan komitmennya untuk mempercepat pembangunan di berbagai sektor strategis sesuai arah kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi NTB.

Kepala Bappeda Provinsi NTB, Iswandi mengatakan, dalam RPJMD NTB tahun 2025, terdapat tujuh misi pembangunan daerah dengan 10 program unggulan. Di mana di dalamnya terdapat tiga isu prioritas.

Tiga isu prioritas itu adalah pengentasan kemiskinan ekstrem, penguatan ketahanan pangan, dan menjadikan NTB sebagai destinasi wisata berkelas dunia.

“RPJMD ini dihajatkan untuk menjawab segala persoalan yang ada di NTB. Misalnya, tantangan seperti kemiskinan, kualitas pendidikan dan kesehatan, ketenagakerjaan, penyalahgunaan narkoba dan sebagainya,” kata Iswandi.

RPJMD NTB tahun 2025-2029 sebagai peta jalan pembangunan lima tahun ke depan. Visi yang akan dicapai adalah “Bangkit bersama menuju NTB Provinsi Kepulauan yang Makmur Mendunia”.

Selain itu, dukungan dalam RPJMD tersebut juga berfokus kepada sektor infrastruktur, kesehatan, dan sebagainya.

Pelaksanaan program pembangunan di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kini untuk menjawab target dan indikator RPJMD. Pemerintah memastikan, agar kebijakan pembangunan tetap berjalan secara terukur dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.

“RPJMD menjadi panduan kita bersama dalam melaksanakan program pembangunan. Setiap OPD wajib menyelaraskan kegiatan agar semua sektor bergerak menuju satu arah: kesejahteraan masyarakat NTB,” ujarnya.

Pada sektor infrastruktur, Pemprov NTB terus mengakselerasi pembangunan dan pemeliharaan jalan provinsi, peningkatan kualitas jembatan, serta memperluas akses konektivitas antarwilayah.

Program ini harapannya mampu memperkuat arus distribusi barang dan jasa, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.

Sementara pada sektor kesehatan, Pemprov NTB berkomitmen meningkatkan layanan dasar di seluruh fasilitas kesehatan, baik rumah sakit daerah maupun puskesmas. Pemerintah juga memperkuat sistem pelayanan kesehatan ibu dan anak, serta memperluas cakupan jaminan kesehatan bagi masyarakat tidak mampu.

Sedangkan pada sektor pengentasan kemiskinan, Pemprov NTB mengintegrasikan berbagai program pemberdayaan ekonomi. Termasuk program desa berdaya yang menyasar ribuan desa di NTB.

“Kita tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga manusia. Penurunan angka kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat menjadi indikator keberhasilan pelaksanaan RPJMD,” tegasnya. (*)

Berita Terkait

Back to top button