PMDN dan PMA Tumbuh, Kabupaten Sumbawa Kian Dilirik Investor
Mataram (NTBSatu) – Kabupaten Sumbawa mencuri perhatian investor. Data DPMPTSP NTB menunjukkan, realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) di daerah ini terus meningkat, menjadikannya salah satu titik pertumbuhan ekonomi baru di NTB.
Kepala Bappeda Provinsi NTB, Iswandi menjelaskan, tren positif ini sejalan dengan arah pembangunan dalam RPJMD 2025–2029. Pemprov kini fokus memperbaiki regulasi, memperkuat infrastruktur, dan menciptakan iklim usaha yang lebih ramah bagi investor.
“NTB menyiapkan strategi yang lebih terintegrasi agar daerah-daerah, seperti Sumbawa bisa menjadi tujuan investasi yang kuat dalam lima tahun ke depan,” ucapnya, Selasa, 25 November 2025.
Kontribusi PMDN Sumbawa Terus Menguat
Pada 2024, Kabupaten Sumbawa mencatat realisasi PMDN sebesar Rp1,59 triliun (3,64 persen), berada di posisi kedua setelah Kabupaten Sumbawa Barat.
Angka ini menunjukkan peningkatan dibanding tahun-tahun sebelumnya, seiring bergeraknya sektor perdagangan, perkebunan, peternakan, dan industri pendukung yang tumbuh di wilayah tersebut.
Kenaikan ini memperlihatkan, Sumbawa tidak hanya menjadi penopang ekonomi Pulau Sumbawa, tetapi juga mulai membangun daya tarik investasi sendiri.
Investor Asing Mulai Melirik Sumbawa
Di sektor PMA, Sumbawa mencatat realisasi Rp104,39 miliar pada 2024. Jumlahnya memang belum sebesar KSB atau Dompu, namun menunjukan tren investor asing mulai melihat potensi Sumbawa, terutama pada industri pengolahan, perikanan, dan perdagangan.
Untuk mendorong investasi yang lebih besar, Pemprov NTB menyiapkan sejumlah langkah. Antara lain penyederhanaan izin melalui OSS dan penataan ulang regulasi.
Lalu, pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan, pelabuhan, listrik, air, dan telekomunikasi. Adanya Insentif fiskal dan nonfiskal bagi investor penguatan Mall Pelayanan Publik DPMPTSP dan pomosi investasi melalui berbagai forum dan platform digital.
Tiga Sektor Terbesar Penopang Investasi NTB
Provinsi NTB sendiri didominasi investasi pada tiga sektor utama. Pertambangan/ESDM Rp37,95 triliun. Perindustrian Rp10,03 triliun, dan Pariwisata Rp4,07 triliun.
Potensi Sumbawa tersebar di tiga sektor tersebut, terutama perkebunan, peternakan, perikanan, dan industri pengolahan.
Iswandi menegaskan, pemerataan investasi menjadi target penting dalam RPJMD. “Sumbawa punya potensi besar untuk berkembang menjadi pusat ekonomi baru. Tugas kita adalah memastikan iklim investasinya terus membaik,” tutupnya. (*)



