Diskominfotik SumbawaSumbawa

Pemkab Sumbawa Gandeng UTS Kembangkan Kemiri Jadi Industri Unggulan

Sumbawa Besar (NTBSatu)– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumbawa menggandeng Universitas Teknologi Sumbawa (UTS), untuk mengembangkan komoditas kemiri menjadi industri unggulan daerah.

Program ini bertujuan memperkuat ekonomi masyarakat desa, membuka peluang ekspor, sekaligus menjaga lingkungan.

Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Pengembangan UTS, Muhammad Iqbal, S.Sos., M.M.Inov., menyatakan, Sumbawa memiliki potensi kemiri yang besar. Terutama di wilayah selatan seperti Ropang, Lantung, dan Batu Lanteh. Namun, industrialisasi komoditas lokal belum berjalan maksimal.

“Kami berdiskusi dengan Pemkab melalui Bappeda dan berbagai perusahaan. Hasilnya, kemiri memiliki potensi besar. Pohon ini sudah lama menjadi sumber hidup masyarakat, tetapi pengolahannya masih terbatas,” ujar Iqbal kepada NTBSatu melalui telepon WhatsApp, Sabtu, 8 November 2025.

Langkah awal UTS adalah menjalin kemitraan dengan PT Mujnah Kemiri Lombok Pancordao. Eksportir kemiri yang sudah menembus pasar Jepang hingga Timur Tengah. Perusahaan tersebut membina pengembangan kemiri di Sumbawa, sementara UTS fokus pada riset dan pendampingan teknis.

“Kami belajar langsung dari Ibu Mujnah tentang pembibitan, panen, hingga strategi menembus pasar ekspor,” jelas Iqbal.

Potensi Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan

Hasil kajian Social Return On Investment (SROI) UTS menunjukkan, setiap Rp1.000 yang diinvestasikan dapat menghasilkan pengembalian Rp9.000. Harga kemiri super di tingkat lokal mencapai Rp50.000 per kilogram dan bisa naik tiga kali lipat di pasar ekspor.

Selain nilai ekonomi tinggi, pohon kemiri membantu menahan erosi, menjaga sumber air, dan menyerap karbon. Keberadaan kemiri menjadi solusi ekologis di tengah alih fungsi hutan menjadi lahan jagung dan pertambangan yang merusak lingkungan.

UTS juga mengembangkan teknologi hilirisasi untuk kemiri, termasuk mesin pemisah kulit cangkang, pengolah menjadi minyak kemiri, karbon aktif, dan briket arang kemiri bisa menjadi alternatif energi rumah tangga menggantikan LPG.

“Produk turunannya bernilai tinggi dan membuka lapangan kerja baru,” ungkap Iqbal.

Program Agroforestri Berkelanjutan

Kerja sama ini berlanjut melalui program Agroforestri Kemiri yang melibatkan masyarakat, mahasiswa KKN Tematik UTS , Pemkab Sumbawa, dan perusahaan.

Program ini memperkuat ekonomi, menjaga keseimbangan alam, dan menumbuhkan kesadaran ekologi di Sumbawa.

“Kami ingin membuktikan bahwa menanam kemiri berarti menanam masa depan. Ekonomi tumbuh, hutan tetap lestari,” pungkas Iqbal. (*)

Berita Terkait

Back to top button