Pariwisata

Proyek Lift Kaca di Pantai Kelingking Nusa Penida Tuai Kritik Warganet: Sudah Enggak Alami!

Mataram (NTBSatu) – Pantai Kelingking, Nusa Penida, Bali, menjadi perbincangan setelah muncul proyek pembangunan lift kaca setinggi 182 meter. Destinasi yang terkenal sebagai ikon wisata Bali itu, selama ini dikenal karena keindahan alamnya yang alami dan menantang.

Bentuk tebing yang menyerupai kepala T-Rex, menjadikan pantai ini sebagai spot foto favorit wisatawan lokal dan mancanegara. Namun, rencana pemasangan lift kaca di area tebing Pantai Kelingking memicu gelombang kritik besar dari warganet.

Banyak pengguna media sosial merasa kecewa, karena keberadaan besi dan struktur modern itu mengganggu panorama alami pantai.

Proyek Lift Kaca Picu Kontroversi

Informasi mengenai proyek tersebut tersebar melalui unggahan akun Instagram @mountnesia. Dalam unggahan itu menjelaskan, proyek lift kaca 182 meter akan memudahkan wisatawan mencapai bibir pantai tanpa perlu menuruni ratusan anak tangga curam.

Proyek ini merupakan hasil kerja sama antara investor asal Tiongkok, PT BNP, dan Banjar Adat Karang Dawa, yang mulai berjalan sJuli 2023.

Setiap 20 meter dari lift kaca itu juga akan terdapat platform kaca, agar wisatawan bisa berfoto dan menikmati pemandangan dari ketinggian.

Meski konsepnya terdengar menarik bagi sebagian orang, warganet menilai proyek ini justru merusak esensi alami Pantai Kelingking.

Banyak komentar di media sosial menggambarkan rasa kecewanya. Sebab, pantai ini sejak dahulu terkenal dengan keindahan naturalnya, namun kini terancam akibat bangunan modern tersebut.

Mereka berpendapat, pengalaman menuruni tebing dan menapaki ratusan anak tangga merupakan bagian dari petualangan yang membuat kunjungan ke Pantai Kelingking terasa berkesan.

Warganet menilai, pembangunan lift membuat wisata di pantai ini kehilangan ciri khas dan tantangannya. “Wah, enggak jadi alami lagi sudah. Wisata berlift ini mah,” komentar akun @imauly1.

Komentar lain menegaskan, mereka yang mau berjuang saja bisa menikmati keindahan Pantai Kelingking. Sebab, perjalanan menuruni tebing menjadi bagian dari pengalaman spiritual dan fisik.

“Padahal Pantai Kelingking didesain alam untuk menyeleksi siapa berjuang, maka dia bisa dapat kenikmatan untuk menikmati pantai sendiri,” tulis akun @willytaqwa_w.

Ada pula warganet yang menilai jalur menuruni tebing seharusnya tidak diganti lift, melainkan cukup diperbaiki agar lebih aman bagi pengunjung.

“Bukannya lebih baik jalan melalui tebing saja, jadi ada tantangannya gitu dan berkesan. Itu kan jadi salah satu seninya plus olahraga juga,” tambah akun @aisma.maryani1977.

Sebagian lainnya menyarankan solusi yang lebih ramah alam tanpa mengubah struktur pantai. “Padahal tinggal buat jalur yang aman daripada lift,” tambah akun @arzamanid. (*)

Berita Terkait

Back to top button