Sumbawa

PAUD HI Jadi Program Lintas Sektor, Bupati Jarot: Ini Investasi Kemanusiaan

Sumbawa Besar (NTBSatu) – Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot, MP, menyebut Pendidikan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI) sebagai investasi kemanusiaan yang strategis untuk membangun masa depan daerah.

Ia menyampaikan hal itu saat membuka kegiatan Sosialisasi, Pembinaan, dan Penguatan PAUD HI di Lapangan Sepak Bola Desa Mapin Kebak, Kecamatan Alas Barat, Senin, 13 Oktober 2025. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian zona kedua setelah sebelumnya berlangsung di Kecamatan Empang.

Dalam sambutannya, Bupati menekankan bahwa masa depan bangsa bergantung pada kualitas generasi yang dibentuk sejak dini, bukan pada tingginya pembangunan fisik.

“Anak tidak cukup hanya belajar berhitung. Mereka harus tumbuh dalam lingkungan yang sehat, penuh kasih sayang, dan terlindungi. PAUD HI hadir untuk menjawab itu,” kata Bupati Jarot.

Menurutnya, PAUD HI tidak hanya menyentuh sektor pendidikan, tetapi juga mencakup kesehatan, gizi, pengasuhan, dan perlindungan anak. Karena itu, pendekatan ini harus melibatkan semua pihak.

“PAUD HI bukan kerja satu instansi. Ini kerja bersama. Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Puskesmas, Posyandu, PKK, pemerintah desa, semua harus ambil bagian,” tegasnya.

Ia juga memaparkan program lintas sektor yang telah dijalankan Pemkab Sumbawa untuk mendukung ekosistem PAUD HI. Program tersebut meliputi: GENTING (Gerakan Orangtua Asuh Cegah Stunting), TAMASYA (Taman Asuh Sayang Anak), GATI (Gerakan Ayah Teladan Indonesia), SIDAYA (Lansia Berdaya)

“Empat program ini bukan hanya slogan. Ini bentuk nyata pembangunan manusia yang kami dorong dari rumah ke rumah. Kami tidak bicara program besar yang selesai di ruang rapat, tapi aksi nyata di lapangan,” ujar Bupati Jarot.

Pesan Bunda PAUD

Kepala Bidang PAUD dan PNF Dinas Dikbud Sumbawa, Fathul Yamin, mencatat ada 664 lembaga PAUD dengan 21.982 anak dan 2.194 guru. Namun, sekitar 30 persen guru masih berpendidikan SMA. Beberapa lembaga di wilayah terpencil juga masih kekurangan fasilitas pembelajaran.

Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, Kementerian Dikdasmen telah menyalurkan 128 unit Interactive Flat Panel (IFP). Pemerintah pusat juga akan menambah 60 unit pada tahap kedua.

Bunda PAUD Kabupaten Sumbawa, Hj. Ida Fitria Syarafuddin Jarot, SE, menargetkan seluruh lembaga PAUD di Sumbawa bisa bertransformasi menjadi PAUD HI pada tahun 2025.

Ia menegaskan bahwa transformasi ini bukan sekadar perubahan administratif, tetapi mencerminkan perubahan cara pandang dalam mendidik anak usia dini.

“PAUD HI mengajarkan kita bahwa anak bukan sekadar peserta didik. Mereka adalah manusia utuh yang perlu perlindungan dan pemenuhan kebutuhan sejak dini,” ujar Ida.

Ia juga mendorong seluruh elemen masyarakat untuk tidak membiarkan satu pun anak tertinggal dalam proses tumbuh kembang.

“Kalau kita bicara masa depan Sumbawa, ya kita harus mulai dari anak-anak ini. Semua harus ambil bagian,” tandasnya. (*)

Berita Terkait

Back to top button