Kabupaten BimaPolitik

Viral Video Wakil Ketua DPRD Bima Sebut Hobinya Memenjarakan Aktivis

Mataram (NTBSatu) – Warganet heboh setelah sebuah video yang menampilkan Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Bima, Muhammad Erwin, S.IP., M.IP., beredar luas di aplikasi TikTok.

Video tersebut memunculkan ucapan yang membuat masyarakat geram karena menyinggung para aktivis dan rakyat.

Video itu pertama kali muncul melalui akun TikTok @adhar754. Dalam rekaman berdurasi singkat tersebut, Erwin terlihat duduk di sebuah ruangan sambil mengucapkan kalimat yang terkesan menantang.

Ia menyebut, dirinya sebagai Ketua Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Bima dan mengaku memiliki hobi memenjarakan para aktivis kritis.

“Saya adalah Ketua Partai Persatuan Pembangunan di Kabupaten Bima, hobi terbaikku memenjarakan para aktivis-aktivis kritis,” ucap Erwin dalam video tersebut, mengutip Jumat, 10 Oktober 2025.

Dalam bagian lain, Erwin menambahkan ucapan yang memperlihatkan ketidaksukaannya terhadap kritik dari masyarakat.

“Ingatlah baik-baik, semakin kalian mengkritik saya, semakin suka saya untuk sikat kalian ke penjara,” tambahnya.

Ia menegaskan, tidak memikirkan kepentingan rakyat dan justru merasa puas saat bisa memenjarakan masyarakat.

Pernyataan tersebut memicu kemarahan warganet, sementara kolom komentar unggahan itu penuh dengan berbagai tanggapan pedas.

Banyak pengguna TikTok yang menilai ucapan itu mencerminkan sikap arogan seorang wakil rakyat. Mereka juga menyoroti sikap masyarakat Bima yang tampak diam menghadapi hal tersebut.

“Ini bagaimana masyarakat Bima, pemimpin yang begini kok dibiarkan saja,” komentar akun @ kakangparabubengkong.

Sejumlah warganet juga menyoroti partai tempat Erwin bernaung, yaitu PPP. Mereka meminta partai tersebut bersikap tegas terhadap kadernya.

“Nanti ada tayangan permohonan maaf deh. Terus partai PPP bagaimana itu, kok ada kadernya begitu,” tambah akun @tamam7702.

Beberapa warganet menilai, video tersebut menunjukkan karakter pejabat yang menolak kritik dan tidak siap menerima masukan dari masyarakat.

“Hebat ya bisa penjarain orang yang kritik dia. Mau banget penegak hukumnya dengerin keluhan dia,” tulis akun @arie.surbakti1.

Namun, di tengah amarah warganet, beberapa pengguna TikTok mengingatkan masyarakat agar tidak terburu-buru mempercayai isi video tersebut.

Mereka menilai, masyarakat perlu meningkatkan literasi digital dan berhati-hati saat menanggapi konten provokatif.

“AI sangat berbahaya kalau masyarakat tidak bijak menggunakan media sosial, harus banyak literasi agar tidak mudah terprovokasi dengan hal-hal receh seperti ini,” tegas akun @queenmhau2.

Klarifikasi Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Bima

Menanggapi kehebohan tersebut, Erwin menegaskan, video yang beredar bukan rekaman asli, melainkan hasil manipulasi pihak tertentu menggunakan kecerdasan buatan (AI).

“Itu video editan AI,” ujar Erwin kepada NTBSatu, Jumat, 10 Oktober 2025.

Erwin menduga penyebaran video tersebut berkaitan dengan kasus sebelumnya, ketika ia melaporkan salah satu aktivis ke pihak berwenang. (*)

Berita Terkait

Back to top button