Sumbawa

DPRD Dorong Baznas Sumbawa Inovatif dan Siap Kejar Target ZIS Rp10 Miliar

Sumbawa Besar (NTBSatu) – Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Sumbawa, Gitta Liesbano, S.H., M.Kn., menaruh harapan besar kepada kepengurusan baru Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sumbawa periode 2025–2030.

Ia mendorong agar Baznas bergerak cepat, inovatif, dan mampu mengejar target Bupati Sumbawa dalam pengumpulan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) sebesar Rp10 miliar per tahun.

Gitta menegaskan, kunci utama keberhasilan Baznas adalah kerja nyata dan kolaborasi lintas sektor.

“Harapan saya, mereka semua bekerja lurus dan profesional. Tidak perlu panjang lebar, yang penting inovasi,” ujarnya kepada NTBSatu usai menghadiri acara pelantikan lima pengurus Baznas Sumbawa, pada Kamis, 9 Oktober 2025.

Gitta mengapresiasi langkah Bupati Sumbawa yang mendorong partisipasi ASN, PPPK, dan elemen masyarakat dalam infak rutin.

Ia mengingatkan, tanpa eksekusi yang terukur dan pendekatan yang membumi, target sebesar itu hanya akan menjadi wacana.

“Targetnya besar, dan itu menandakan ada PR (Pekerjaan Rumah, red). Kita semua harus terlibat. Kolaborasi adalah kunci,” tegasnya.

Bangun Sinergi DPRD dengan Baznas Kabupaten Sumbawa

Gitta mengaku, hingga kini DPRD belum mendapat cukup informasi mengenai program-program Baznas Kabupaten Sumbawa secara menyeluruh.

Ia berharap, ke depan ada komunikasi yang lebih terbuka antara Baznas dan legislatif agar sinergi bisa terbangun secara sistemik.

“Kami di DPRD belum tahu banyak soal rincian programnya. Tapi saya yakin ini bisa sangat bagus jika dikelola bersama,” ujarnya.

Menurut Gitta, keterbukaan informasi juga penting untuk menjaga kepercayaan publik. Apalagi, pengumpulan dana zakat menyangkut amanah umat yang pengelolaannya harus transparan dan akuntabel.

Menanggapi susunan pengurus baru Baznas Sumbawa, Gitta mengaku optimis. Ia menilai figur-figur yang dilantik memiliki kredibilitas dan kapasitas yang baik, seperti kehadiran mantan ketua MUI dan tokoh dari Bawaslu.

“Kredibilitas mereka saya tahu. Harapan saya besar. Minimal bisa capai 20 persen dari target sebelumnya atau setidaknya mendekati,” jelasnya.

Namun Gitta mengingatkan, tantangan pengumpulan ZIS bukan hanya soal keberhasilan angka, melainkan dampak nyata yang harus masyarakat penerima manfaat (mustahik) rasakan.

“Baznas harus membumi, bergerak, dan berakselerasi. Intinya, benar-benar bekerja. Masyarakat butuh bukti, bukan janji,” tegasnya.

Sebagai unsur pimpinan DPRD, Gitta menegaskan, pihaknya siap memberikan dukungan strategis, termasuk dalam hal regulasi dan pengawasan program sosial keumatan.

“Kami di DPRD bukan hanya mengawasi, tetapi siap memperkuat. Kalau Baznas terbuka dan aktif berkoordinasi, insyaAllah target itu bukan hal yang mustahil,” tutupnya. (*)

Berita Terkait

Back to top button