Sumbawa

75 Anak dari Keluarga Rentan Terdaftar di Sekolah Rakyat Sumbawa

Mataram (NTBSatu) – Sebanyak 75 anak dari keluarga rentan direncanakan menempati asrama Sekolah Rakyat Sumbawa, pada 30 September 2025. Mereka akan langsung mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) sebagai awal kegiatan belajar.

Kepala Sekolah Rakyat Sumbawa, Nani Indrawati, S.S., M.Pd., memastikan seluruh persiapan gedung hampir rampung. Dinas PUPR menargetkan penyelesaian bangunan pada tanggal 28 September, dua hari sebelum MPLS mulai.

“Gedung siap digunakan tanggal 28. Kami tetap mulai MPLS tanggal 30, sesuai rencana,” ujarnya kepada NTBSatu, pada Sabtu, 27 September 2025.

Proses rekrutmen tiga guru utama telah melalui proses seleksi nasional oleh Kementerian Sosial. Mereka menjalani tes psikologi, wawancara, hingga pembekalan di Jakarta.

Selain itu, 8 wali asuh dan 4 wali asrama akan mendampingi siswa selama 24 jam. Para pengasuh ini merupakan tenaga PPPK dari program PKH milik Dinas Sosial.

“Wali asuh bertugas seperti orang tua mereka di sini. Rasio pengasuhan, satu wali asuh mendampingi 9 hingga 10 anak.” jelas Nani.

Sekolah Rakyat Sumbawa menyediakan fasilitas lengkap. Semua kebutuhan pribadi siswa termasuk sabun, sampo, pasta gigi, pembalut, handuk, hingga selimut, ditanggung penuh oleh negara.

Setiap anak juga akan mendapatkan satu unit laptop sebagai bagian dari sistem pembelajaran digital berbasis Learning Management System (LMS). Model pembelajaran menggunakan pendekatan Sistem Kredit Semester (SKS) dan terbagi ke dalam tiga fase, dari kelas 1 hingga kelas 6.

“Tiga bulan pertama jadi masa persiapan dan adaptasi. Setelah itu baru mulai pembelajaran reguler,” imbuhnya.

Sekolah Rakyat hadir sebagai jawaban atas kebutuhan pendidikan inklusif dan berbasis pengasuhan penuh, khusus bagi anak-anak dari kelompok miskin dan rentan secara sosial.

IKLAN

“Ini bukan sekadar sekolah. Ini rumah kedua bagi mereka yang selama ini jauh dari akses pendidikan yang layak,” tutup Nani. (*)

Berita Terkait

Back to top button