Lombok Timur

Tak Hanya Jembatan Putus, Banjir di Lombok Timur Rusak Dua Hektare Sawah dan Saluran Air Bersih

Lombok Timur (NTBSatu) – Banjir besar yang melanda Lombok Timur pada Kamis malam, 18 September 2025, tidak hanya merobohkan jembatan, tetapi juga menghancurkan lahan pertanian dan saluran air bersih.

Hujan deras memicu jebolnya tanggul Sungai Kokoq Tanggek di Desa Tembeng Putik, Kecamatan Wanasaba, sehingga air bah meluas hingga permukiman warga.

Akibat jebolnya tanggul, dua hektare sawah dan jaringan pipa air bersih mengalami kerusakan berat. Sedikitnya 17 rumah warga terendam banjir, memaksa sekitar 40 kepala keluarga mengungsi ke rumah kerabat terdekat.

Bencana ini juga melumpuhkan akses air bersih, karena pipa besar milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) hanyut terbawa arus.

Kepala Wilayah Dusun Tembeng Putik II, Rohani menyebut, dampak banjir meluas ke berbagai desa yang menggunakan aliran PDAM dari jalur tersebut.

“Semua pipa patah, sehingga bukan hanya Desa Tembeng Putik yang krisis air bersih. Tetapi juga desa-desa lain yang bergantung pada saluran ini,” ujar Rohani, Minggu, 21 September 2025.

Selain kerusakan jaringan air, banjir di Lombok Timur juga merendam rumah-rumah warga. Di wilayah Dusun Tembeng Putik II saja, 17 unit rumah tidak luput dari terjangan banjir.

Rohani menegaskan, kondisi tersebut memaksa puluhan warga meninggalkan rumah mereka untuk sementara waktu.

Seorang petani setempat, Sulhan (37) turut merasakan dampak berat. Ia menuturkan, sawahnya dipenuhi lumpur dan sampah setelah air sungai menerjang.

“Air masuk ke sawah, lumpur dan sampah ikut terbawa. Saya rugi besar, tapi tetap berusaha membersihkan lahan agar ada tanaman yang bisa terselamatkan,” ungkapnya.

IKLAN

Bencana serupa juga terjadi di Kecamatan Aikmel. Banjir merendam 12 rumah dan menghancurkan jembatan penghubung Apitaik-Teko, sehingga akses transportasi warga lumpuh.

Hingga kini, warga bersama aparat desa terus berupaya membersihkan material banjir dan mencari solusi darurat untuk kebutuhan air bersih.

Pemerintah daerah juga diminta segera turun tangan memperbaiki tanggul, infrastruktur air, serta jembatan yang rusak agar aktivitas masyarakat dapat kembali normal. (*)

Berita Terkait

Back to top button