Event

Persiapan 99 Persen, 200 Penari Kolosal Siap Tunjukan Kekhasan Budaya NTB di Istana Negara

Mataram (NTBSatu) – Provinsi NTB mendapat kesempatan emas mempersembahkan tarian kolosal di Istana Negara, Jakarta, dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, Minggu, 17 Agustus 2025.

Tarian kolosal 200 personel anak-anak NTB ini bertajuk “Spirit of Sasambo (Sasak, Samawa, Mbojo)”. Dengan narasi kecilnya Tembolak Beak.

Tarian ini menggambarkan kekayaan budaya serta persatuan tiga suku besar di NTB, yakni Sasak, Samawa, dan Mbojo. Paduan musik, gerak, serta busana tradisional khas daerah, juga akan dipersembahkan dalam momentum tahunan ini.

Tarian ini berdurasi lima menit, diawali dengan pertunjukan Tembolak, Gendang Beleq, Rudat, Rumpu Lope, hingga atraksi ketangkasan Peresean yang selalu menjadi daya tarik budaya Lombok.

Kepala Taman Budaya NTB sekaligus Koreografi, Lalu Suryadi Mulawarman menyampaikan, tari kolosal ini akan menjadi salah satu penampil utama dalam prosesi penurunan bendera Merah Putih di Istana Negara.

IKLAN

Persiapan menuju persembahan sudah mencapai 99 persen. Para penari dan pemusik sudah melakukan latihan intensif sejak beberapa hari lalu. Hingga kemarin pada tanggal 14 Agustus 2025, sudah melakukan gladi kotor di Istana Negara.

“Alhamdulillah, dari hasil gladi tersebut tidak ada evaluasi dari tim kesekretariatan negara, tim kurotor dan tim Kemenpar,” jelasnya, Minggu pagi, 17 Agustus 2025.

Selama persiapan, ujar Suryadi, tidak ada kendala serius yang pihaknya hadapi. Seluruh personal dalam keadaan sehat, tinggal menunggu waktu tampil sore nanti.

“Untuk tim secara keseluruhan, dari Gendang Beleq, penari, pembaca puisi, propertinya, kostum, alhamdulillah kita sudah 100 persen,” bebernya.

Ia berharap, persembahan tarian kolosal ini sebagai salah satu pijakan dasar mewujudkan NTB Makmur Mendunia. Bukan tanpa alasan, ribuan mata akan menyaksikan keragaman budaya NTB yang dipoles dalam tarian nantinya.

IKLAN

“NTB itu punya entitas etnis, punya budaya yang sangat luar biasa, karena akulturasi NTB itu sangat bervarian. Pulau Lombok dan Sumbawa adalah dua pulau yang akulturasinya berbeda, itu kita tampilkan,” terangnya.

1 2Laman berikutnya

Muhammad Yamin

Jurnalis NTBSatu

Berita Terkait

Back to top button