Kota Mataram

Bisnis Kafe dan Restoran di Mataram Melejit, Target Pajak Digenjot Rp3 Miliar

Mataram (NTBSatu) – Bisnis kafe dan restoran di Kota Mataram kian menggeliat. Jumlahnya terus menjamur seiring tingginya minat masyarakat berburu kuliner.

Melihat peluang ini, Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Mataram menaikkan target penerimaan pajak restoran sebesar Rp3 miliar pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan.

Kepala Bidang Pelayanan, Penyuluhan, dan Penagihan BKD Kota Mataram, Ahmad Amrin mengungkapkan, pihaknya telah melakukan pendataan terbaru terhadap jumlah kafe dan restoran. Hasilnya, terjadi lonjakan signifikan daripada data sebelumnya.

“Peningkatan jumlah restoran ini menjadi potensi besar bagi PAD. Sehingga kita ajukan kenaikan target pajak restoran Rp3 miliar kepada TAPD,” jelas Amrin, Senin, 11 Agustus 2025.

Meski begitu, Amrin mengakui tantangan terbesar adalah tingkat kepatuhan wajib pajak. Karena itu, pihaknya rutin melakukan pengawasan.

IKLAN

“Kalau masyarakat tidak merasa diawasi, biasanya kepatuhan menurun,” ujarnya.

Berdasarkan data per 11 Juli 2025, realisasi PAD yang BKD kelola mencapai Rp147,3 miliar atau 50,61 persen dari target Rp291,2 miliar. Rinciannya, pajak hotel Rp12,8 miliar dari target Rp30 miliar. Pajak restoran Rp24 miliar lebih dari target Rp40 miliar. Serta, pajak hiburan Rp3,7 miliar dari target Rp6 miliar.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB, Ni Ketut Wolini menyebut, pihaknya senantiasa mengingatkan anggotanya di seluruh kabupaten/kota untuk taat membayar pajak.

Namun, ia juga mengungkapkan, kondisi pengusaha masih dalam tahap pemulihan pasca pandemi. “Beban pajak dan pungutan lain bisa mencapai 30 persen dari pendapatan usaha. Kalau tidak dikelola dengan cermat, pengusaha pariwisata dan kuliner lokal bisa tertekan,” ujarnya.

Wolini menambahkan, semarak event besar seperti Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) yang berlangsung hampir seminggu sempat mendongkrak omzet pelaku usaha, terutama untuk wilayah Kota Mataram. Ia pun berharap pemerintah daerah terus menghadirkan agenda berskala besar untuk menghidupkan roda ekonomi.

IKLAN

“Kondisi ekonomi sedang recovery, belum sepenuhnya pulih. Tetapi kita tetap optimis melihat kedepannya. Eventevent besar adalah vitamin bagi kami,” pungkas Wolini. (*)

Berita Terkait

Back to top button