Lombok Barat

Banjir juga Melanda Desa Perampuan Lombok Barat, 250 KK Terdampak

Mataram (NTBSatu) – Selain Kota Mataram, Desa Perampuan, Kecamatan Labuapi, Lombok Barat juga terdampak banjir.

Kepala Desa Perampuan, HM Zubaidi menjelaskan, banjir melanda dua dusun. Akibatnya, ratusan Kepala Keluarga (KK) ikut terdampak.

“Sedikitnya 250 KK terdampak dan tergenang banjir. Air datang dari arah timur,” katanya kepada NTBSatu, Senin, 7 Juli 2025.

Setelah dipantau sejak Minggu, 6 Juli malam hingga Senin pagi, volume air kini sedikit berkurang. “Ratusan korban itu di Dusun Kerepet Kapitan,” ucapnya.

Berdasarkan foto yang beredar di grup WhatsApp, nampak air setinggi betis-paha orang dewasa menggenangi rumah masyarakat Perampuan hingga pagi tadi.

IKLAN

Di BTN Pepabri, warga terlihat mengamankan beberapa barang-barang. Nampak juga beberapa aparat desa meninjau langsung lokasi banjir.

BMKG Keluarkan Peringatan

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid, mengeluarkan analisis cuaca terbaru yang menyebutkan potensi hujan intensitas sedang hingga lebat di berbagai NTB selama tiga hari ke depan. Mulai 7 hingga 9 Juli 2025.

Selain hujan lebat, masyarakat juga berisiko menghadapi petir, angin kencang, serta gangguan cuaca ekstrem lainnya.

Kepala Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid, Satria Topan Primadi menjelaskan, fenomena ini muncul akibat aktifnya gelombang atmosfer dengan frekuensi rendah di atas wilayah NTB.

Selain itu, kelembapan udara yang mencapai 70–90 persen di lapisan atmosfer 850 mb hingga 700 mb turut memperkuat kondisi tersebut.

IKLAN

“Labilitas atmosfer yang cukup kuat juga memicu pertumbuhan awan konvektif lokal, yang memicu curah hujan tinggi,” jelas Satria dalam keterangan resminya.

Citra radar pada 6 Juli 2025 menunjukkan reflektifitas lebih dari 30 dbz di wilayah Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat. Menandakan keberadaan awan hujan dengan potensi signifikan.

Wilayah yang masuk dalam prediksi hujan ringan hingga lebat pada 7 Juli mencakup Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Lombok Utara, Sumbawa Barat, Dompu, dan Kabupaten Bima.

Pada 8 Juli, cuaca buruk berpotensi melanda Lombok Timur, Lombok Tengah, Sumbawa, dan Kabupaten Bima.

Sementara pada 9 Juli, hujan intensif kemungkinan turun di Lombok Timur, Lombok Tengah, Sumbawa Barat, Sumbawa, dan Dompu.

Selain cuaca daratan, BMKG juga menyebutkan potensi gelombang laut tinggi di beberapa perairan NTB. Selat Lombok bagian selatan diperkirakan mengalami gelombang 2,5 hingga 4 meter selama tiga hari ke depan. Selat Lombok bagian utara serta Selat Alas diprediksi menghadapi gelombang 1,25 hingga 2,5 meter.

BMKG mengimbau masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana agar tetap siaga terhadap kemungkinan banjir, longsor, pohon tumbang, hingga sambaran petir.

Warga sebaiknya memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG seperti website, media sosial @infobmkgntb, serta layanan informasi cuaca lokal lainnya. (*)

Berita Terkait

Back to top button