HEADLINE NEWSKota Mataram

Banjir Terparah Sepanjang Sejarah Mataram, 3 Sungai Meluap Bersamaan

Mataram (NTBSatu) – Kota Mataram terguncang banjir terbesar dalam beberapa tahun terakhir pada Minggu, 6 Juli 2025, malam.

Penyebab banjir, luapan tiga sungai utama, Sungai Ancar, Sungai Brenyok dan Sungai Unus. Luapan air dari tiga sungai ini, menerjang permukiman padat dan fasilitas umum di berbagai kelurahan.

Ketinggian air mencapai hingga tiga meter di beberapa titik, menyebabkan ribuan warga terdampak dan terpaksa mengungsi.

“Ini adalah banjir terbesar dan tertinggi yang pernah terjadi di Kota Mataram. Debit air dari tiga sungai meluap hingga ke pemukiman warga,” ujar Wali Kota Mataram, H. Mohan Roliskana, dalam keterangan resmi usai rapat darurat di Kantor Camat Sandubaya, Minggu, 6 Juli 2025, malam.

IKLAN

Data sementara dari BPBD mencatat bahwa banjir merendam berbagai fasilitas umum, termasuk sekolah, universitas, masjid, panti jompo, dan asrama haji.

Di Kelurahan Karang Taliwang, SDN 24 Cakranegara terendam banjir. Di Kelurahan Kekalik, sebuah panti jompo ikut tergenang, menimbulkan kekhawatiran terhadap keselamatan para lansia.

Sementara itu Undikma, Universitas Mataram dan BPSDMD Provinsi NTB turut terdampak.

IKLAN

Dan di Jempong Baru, warga mengungsi secara massal ke asrama haji.

Wali Kota mendesak agar mempercepat penanganan, terutama bagi warga yang berada di zona rawan di bantaran sungai.

Ia menyebut, sejumlah daerah seperti Kekalik, Selagalas, dan Sweta menjadi wilayah terdampak paling parah.

IKLAN

“Banyak daerah di bantaran sungai terdampak karena debit airnya cukup besar,” jelasnya.

Dalam rapat koordinasi darurat bersama Sekda Kota Mataram, para camat, dan kepala OPD terkait, pemerintah memutuskan untuk segera menyalurkan bantuan logistik kepada warga terdampak.

Pemkot menyiapkan bantuan seperti makanan siap saji, selimut, tikar, dan kebutuhan darurat lainnya.

“Kami dari pemerintah berupaya cepat untuk menangani warga yang terdampak banjir di Kota Mataram,” kata Mohan Roliskana.

Titik yang Belum Terjangkau

Sementara itu, Plt. Kepala BPBD Kota Mataram, Ahmad Muzaki menyebut, sepanjang berkarir di Kota Mataram, banjir kali ini lebih luas dan lebih kompleks.

“Sebaran wilayah terdampak sangat luas, dan kami masih dalam proses asesmen di lapangan. Beberapa titik belum bisa terjangkau karena genangan masih tinggi dan arus deras,” ujar Muzaki kepada NTBSatu, Senin, 7 Juli 2025 pagi.

Proses evakuasi bertahap oleh gabungan tim dari Polda NTB, Polresta Mataram, Kodim 1606/Mataram, Basarnas, relawan, serta OPD teknis.

Warga yang rumahnya terendam sebagian telah terevakuasi ke masjid, wihara, dan hotel-hotel terdekat, termasuk warga perumahan Riverside.

“Untuk yang di Riverside kami tampung dulu di wihara dan beberapa tempat lainnya. Ada juga hotel tempat kami tampung sementara,” jelas Mohan.

Pemkot Mataram juga mengaktifkan seluruh saluran informasi dan kanal komunikasi resmi untuk memantau perkembangan situasi dan menerima laporan masyarakat. Wali Kota juga mengimbau masyarakat tetap tenang dan mengutamakan keselamatan diri di tengah cuaca ekstrem.

“Kita harus pastikan proses evakuasi berjalan cepat dan lancar, dan bantuan langsung ke warga terdampak. Jangan panik dan tetap tenang. Evakuasi sudah disiapkan oleh pemerintah,” pungkasnya. (*)

Berita Terkait

Back to top button