INTERNASIONAL

Setelah 72 Tahun Dilarang, Arab Saudi akan Jual Alkohol Mulai 2026

Jakarta (NTBSatu) – Pemerintah Arab Saudi, akan resmi mengakhiri kebijakan larangan alkohol secara total. Larangan yang sudah berlaku selama 72 tahun itu, akan mengizinkan penjualan alkohol secara terbatas mulai 2026. Khususnya, pada zona pariwisata khusus.

Hal tersebut sebagai bagian dari strategi Vision 2030, untuk meningkatkan industri pariwisata internasional menjelang Piala Dunia 2034.

Seperti dalam pemberitaan The Sun dan Turkiye Today, Selasa, 27 Mei 2025, Arab Saudi akan menerapkan sistem lisensi yang sangat ketat untuk penjualan alkohol di sekitar 600 lokasi terpilih di seluruh negeri.

Lokasi-lokasi ini meliputi hotel bintang lima, resor mewah, zona diplomatik. Serta, kawasan pengembangan pariwisata seperti Neom, Pulau Sindalah, dan Proyek Laut Merah.

IKLAN

Minuman yang mendapat izin hanya terbatas pada bir, anggur, dan sider. Minuman keras dengan kandungan alkohol di atas 20 persen, seperti spirit tetap dilarang sepenuhnya.

Kemudian, staf berlisensi dengan prosedur operasional yang ketat akan melayani penjualan alkohol untuk memastikan penanganan yang bertanggung jawab.

Larangan Tetap Berlaku di Tempat Umum

Meski ada pelonggaran terbatas, alkohol tetap dilarang keras di ruang publik, rumah pribadi, toko-toko ritel. Kemudian, zona penggemar sepak bola dan untuk produksi pribadi.

Rancangan kebijakan ini khusus untuk melayani pengunjung internasional dan ekspatriat di area-area tertentu saja. Setiap penyalahgunaan atau pelanggaran aturan akan kena anksi tegas.

IKLAN

Pemerintah Arab Saudi menegaskan, ini bukan kebijakan bebas tanpa batas. Melainkan pendekatan terkontrol yang menghormati nilai-nilai Islam dan identitas budaya Saudi.

Langkah ini merupakan bagian dari inisiatif Vision 2030 oleh Putra Mahkota, Mohammad Bin Salman. Tujuannya, untuk mendiversifikasi ekonomi dan bersaing dengan negara-negara Teluk lainnya. Sepert, UAE dan Bahrain yang sudah lebih dulu melegalkan alkohol di zona pariwisata.

Pemerintah berharap kebijakan ini akan menciptakan lapangan kerja baru, menarik investasi internasional. Serta, memposisikan Saudi Arabia sebagai tujuan wisata global yang progresif namun tetap menghormati tradisi. Beberapa jaringan hotel global sudah mulai menyesuaikan rencana operasional mereka mengantisipasi peraturan baru ini.

1 2Laman berikutnya

Alan Ananami

Jurnalis Nasional

Berita Terkait

Back to top button