ADVERTORIALPendidikan

Perkuat Literasi Sains Pelajar Kota Mataram, FKIP Ummat Hadirkan FISMAT 2025

Mataram (NTBSatu) – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Mataram (FKIP Ummat), menggelar Olimpiade Fisika dan Matematika (FISMAT) tingkat SMA/MA se-Kota Mataram.

Penyelenggaraan olimpiade tersebut dalam rangka memajukan dunia pendidikan, khususnya di bidang sains.

Kegiatan bergengsi yang berlangsung selama dua hari dari tanggal 21 sampai 22 Mei 2024 ini, diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Fisika dan Matematika FKIP Ummat.

Adapun tema pelaksanaannya, “FISMAT Jembatan Pengetahuan untuk Mengasah Nalar dan Menyelesaikan Misteri Alam”.

Puluhan siswa-siswi terbaik dari 10 SMA/MA di Kota Mataram mengikuti kegiatan ini. Di antaranya, MAN 1 Mataram, MAN 2 Mataram, MAN 3 Mataram, MAS Al-Intishor, SMAN 6 Mataram, SMAN 7 Mataram. Kemudian, MAS Ar-Raisyah, MA Nurul Jannah NW Ampenan, MA Plus Abu Hurairah Mataram, dan SMA IT Yarsi Mataram.

IKLAN

Kehadiran para peserta dari berbagai latar belakang sekolah ini mencerminkan semangat kolaborasi dalam membangun atmosfer pendidikan yang kompetitif, sehat, dan inspiratif.

Ruang Belajar Menyenangkan dan Menantang

Ketua Panitia, Bima Nurul Huda menyampaikan, olimpiade ini bukan hanya sekadar ajang adu kecerdasan. Tetapi merupakan ruang belajar yang menyenangkan dan menantang.

“Kami ingin memberikan wadah bagi generasi muda untuk mengeksplorasi sains secara lebih dekat. Melalui kegiatan ini, mereka tidak hanya menghafal rumus. Tetapi juga diajak berpikir kritis, kreatif, dan sistematis dalam menyelesaikan persoalan-persoalan nyata yang ada di sekitar mereka,” ujarnya.

IKLAN

Bima juga menyoroti pentingnya mengubah paradigma tentang sains di kalangan pelajar. Terlebih, pelajar sering menganggap Fisika dan Matematika sebagai pelajaran yang sulit dan menakutkan.

“Padahal, jika dipelajari dengan pendekatan yang tepat, kedua ilmu ini justru membuka cakrawala berpikir yang luas. Lewat FISMAT, kami ingin menunjukkan bahwa belajar sains bisa menyenangkan dan menantang sekaligus,” tambahnya.

Ketua BEM FKIP Ummat, Sastrawan Barqah Yulyanto merasa bangga dengan inisiatif HMPS Fisika dan Matematika yang turut serta menciptakan ruang-ruang edukatif di kampus.

“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Ini adalah bukti nyata bahwa mahasiswa FKIP Ummat tidak hanya aktif dalam kegiatan akademik. Tetapi juga produktif dalam menghadirkan inovasi dan kontribusi nyata bagi pendidikan. Ini juga mempertegas posisi FKIP sebagai fakultas yang berorientasi pada kemajuan dan pembangunan karakter peserta didik,” katanya.

IKLAN

Sementara itu, Ketua Program Studi Matematika, Abdillah, M.Pd., menekankan pentingnya akses terhadap ilmu pengetahuan di era digital.

“Saat ini belajar Fisika dan Matematika semakin mudah dengan dukungan teknologi seperti aplikasi, perangkat lunak, dan media pembelajaran digital. Kita tidak bisa lagi menjadikan sulitnya akses sebagai alasan. Yang dibutuhkan adalah konsistensi dan kemauan untuk belajar,” ujarnya.

Abdillah menambahkan, tujuan utama dari kegiatan ini adalah membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik. Tetapi juga adaptif terhadap perkembangan zaman.

“Di tengah arus perkembangan teknologi dan kecerdasan buatan, kita butuh generasi yang tidak malas berpikir. Mereka harus punya nalar yang tajam dan daya saing tinggi untuk bisa bertahan dan berkontribusi,” tegasnya.

Ciptakan Semangat Mencitai Ilmu Pengetahuan

Dekan FKIP Ummat, Dr. Muhammad Nizaar, M.Pd., Si., turut memberikan semangar dan motivasi kepada peserta. Ia juga menjelaskan, FISMAT bukan hanya tentang lomba, tetapi semangat mencintai ilmu pengetahuan.

 “Kami ingin menumbuhkan ghiroh belajar siswa dalam bidang Fisika dan Matematika. FKIP Ummat berkomitmen menciptakan ekosistem pendidikan yang mendorong lahirnya calon guru profesional, cerdas, dan tangguh menghadapi tantangan zaman,” jelasnya.

Dr. Nizaar juga menekankan, sains bukanlah sesuatu yang asing dalam kehidupan manusia. Ia menyampaikan, salah satu tokoh sains Indonesia, Prof Yohanes Surya yang memperkenalkan konsep Semesta Estato. Yakni alam semesta sebagai sistem yang harmonis dan penuh misteri.

“Melalui sains, kita bisa memahami keteraturan semesta dan tempat kita di dalamnya. Oleh karena itu, mempelajari Fisika dan Matematika bukan semata soal angka. Tapi tentang memahami hidup itu sendiri,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia mengajak para guru pendamping yang hadir untuk terus membuka ruang eksplorasi bagi siswa.

“Guru memiliki peran strategis. Jangan matikan rasa ingin tahu siswa. Dari pertanyaan-pertanyaan kecil itulah lahir penemuan besar. Ciptakan ruang dialog, ruang eksperimen, dan suasana belajar yang menyenangkan agar mereka berani bertanya dan berpikir,” pesannya. (*)

Berita Terkait

Back to top button