BERITA NASIONAL

Indonesia Airlines, Terinspirasi Kisah Perjuangan Rakyat Aceh Sumbang Emas untuk Beli Pesawat

Mataram (NTBSatu) – Ketika Iskandar, Ketua Eksekutif Calypte Holding mendirikan Indonesia Airlines, ia tak hanya mengejar ambisi bisnis semata.

Bagi Iskandar, pendirian maskapai penerbangan itu memiliki makna mendalam yang terinspirasi oleh sejarah perjuangan rakyat Aceh dalam mendukung Indonesia di masa-masa awal kemerdekaan.

Dalam wawancara eksklusif dengan Liputan6 pada 22 Maret 2025, Iskandar mengungkapkan, inspirasi mendirikan Indonesia Airlines datang dari kisah pengorbanan rakyat Aceh.

Ketika itu, seluruh rakyat Aceh mengumpulkan emas untuk membeli pesawat yang dinamai Seulawah Air. Pesawat tersebut menjadi cikal bakal berdirinya Garuda Indonesia, maskapai penerbangan nasional saat ini.

“Saya terinspirasi dari sejarah perjuangan rakyat Aceh dalam mendukung Indonesia di masa awal kemerdekaan. Terutama ketika Presiden Soekarno meminta pesawat untuk memperkenalkan Indonesia ke dunia,” ujarnya.

IKLAN

Iskandar menceritakan bagaimana mimpi besar ini berawal dari permintaan Presiden Soekarno, setelah Agresi Militer Belanda Kedua.

Ketika Jakarta dan kemudian Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda, Presiden Soekarno terpaksa terbang ke Aceh dengan bantuan seorang pilot bernama Iskandar.

Setibanya di Aceh, Soekarno meminta masyarakat setempat untuk membantu membeli pesawat yang akan ia gunakan memperkenalkan Indonesia sebagai negara berdaulat kepada dunia.

Karena semangat gotong royong, dalam waktu satu minggu, rakyat Aceh berhasil mengumpulkan dana dan emas yang cukup untuk membeli pesawat.

Mereka juga membangun bandara darurat di Kota Jeumpa, Bireuen, yang menjadi salah satu bandara komersial pertama Indonesia.

“Dari filosofi ini makanya lahirlah Indonesia Airlines saat ini,” ungkap Iskandar.

Filosofi Pendirian Indonesia Airlines

Menurut Iskandar, filosofi yang melandasi pendirian adalah semangat kemandirian dan kebanggaan nasional yang pernah rakyat Aceh buktikan.

Ia berharap maskapai ini dapat menjadi simbol perjuangan yang membanggakan, sekaligus mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

“Mimpi itu lahir di Kota Bireuen, di kota kelahiran saya. Saya ingin Indonesia Airlines menjadi simbol kebanggaan nasional, seperti Seulawah Air di masa lalu. Sebuah simbol yang menunjukkan bahwa Indonesia bisa berdiri di atas kakinya sendiri dan diakui dunia,” tegas Iskandar.

Iskandar menjelaskan, Indonesia Airlines menargetkan mulai mengudara pada akhir 2025. Saat ini, perusahaan tengah menyelesaikan seluruh tahapan perizinan, termasuk memperoleh izin operasi dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI.

Semua layanan operasional nantinya akan berbasis di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Indonesia.

“Indonesia Airlines bukan hanya soal bisnis. Ini adalah upaya untuk menghidupkan kembali semangat persatuan dan kemandirian yang pernah dibuktikan rakyat Aceh. Saya ingin agar maskapai ini dapat menjadi simbol kebanggaan kita semua,” tutup Iskandar. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button