Mataram (NTBSatu) – PGRI Jember dengan tegas membela dan menilai bahwa Bu Salsa tetap pantas menjadi guru meskipun video syurnya telah viral. Organisasi tersebut menolak anggapan bahwa kejadian ini mengurangi kelayakan dia sebagai tenaga pendidik.
Humas PB PGRI Jember, Ilham Wahyudi menyatakan, Bu Salsa tidak bersalah dalam penyebaran video tersebut. Menurutnya, seseorang di media sosial telah menyebarkan video tanpa izin dan membuat dia menjadi korban eksploitasi digital.
“Video syur tersebut bukan kesengajaan dia untuk disebar dan diperjualbelikan. Dia hanya korban,” ujar Ilham, mengutip dari TvOne, Minggu, 16 Maret 2025.
Keputusan Mundur Dinilai Terlalu Dini
Setelah video syur tersebut menyebar luas, Bu Salsa memutuskan untuk mengundurkan diri dari profesinya sebagai guru. Namun, PGRI Jember menyayangkan langkah tersebut dan menilai bahwa dia seharusnya tetap mengajar. Terutama karena dia telah lolos seleksi PPPK.
“Sangat kita sayangkan jika Bu Salsa mundur. Terlebih dia lolos PPPK yang notabene idaman setiap honorer,” kata Ilham.
Dia juga menekankan, Bu Salsa telah menunjukkan sikap bertanggung jawab dengan membuat video klarifikasi serta permintaan maaf. Menurutnya, hal ini membuktikan bahwa dia tetap pantas menjalankan profesinya sebagai tenaga pendidik.
Di mana Salsa sudah menyampaikan permintaan maaf dan menjelaskan, dia tertipu oleh pacar online-nya. Hal ini, menurut Ilham, membuktikan bahwa dia tetap memiliki integritas sebagai seorang guru.
Nama Bu Salsa Tetap Terdaftar dalam PPPK
Terlepas dari polemik yang muncul, Pemerintah Kabupaten Jember tetap mengumumkan nama Salsabila Rahma dalam daftar peserta yang lolos seleksi administrasi PPPK.
Plt. Bupati Jember, Muhammad Balya Firjaun Barlaman, telah menandatangani Pengumuman Nomor: 800.1.2.2/664/35.09.414/2025 yang menegaskan kelulusannya.
Keputusan ini muncul satu minggu setelah Bu Salsa mengajukan pengunduran diri sebagai guru pada 7 Februari 2025. Sementara itu, video yang melibatkannya terus menyebar luas dan menjadi perbincangan di berbagai daerah.
Beberapa sumber menyebutkan, puluhan video memperlihatkan wajah serta tubuhnya dengan jelas. Namun, Ilham menegaskan, hal ini tidak boleh menjadi alasan untuk mencabut haknya sebagai pendidik.
PGRI Jember pun menolak membiarkan kasus ini menghancurkan karier Bu Salsa. Organisasi itu siap memberikan perlindungan dan pendampingan agar dia tetap bisa mengajar sesuai dengan haknya sebagai tenaga PPPK. (*)