Mataram (NTBSatu) – Industri alat musik kembali diterpa gelombang PHK. PT Yamaha music, salah satu produsen alat musik terbesar di dunia, mengumumkan penutupan dua pabriknya di Indonesia pada 2025.
Sebanyak 1.100 karyawan akan kehilangan pekerjaan, seiring dengan keputusan perusahaan untuk memindahkan produksi ke China dan Jepang.
Pabrik pertama yang akan tutup adalah PT Yamaha Music Product Asia di kawasan industri MM2100, Bekasi. Pabrik ini jadwalnya akan berhenti beroperasi pada akhir Maret 2025 mendatang, berdampak pada 400 pekerja. Sementara itu, pabrik kedua, PT Yamaha Indonesia di Pulo Gadung, Jakarta Timur, akan tutup pada akhir Desember 2025, menyebabkan 700 karyawan terkena PHK.
Keputusan ini akibat menurunnya permintaan, yang membuat Yamaha memusatkan produksi ke fasilitas di China dan Jepang.
Yamaha Pindahkan Produksi, Karyawan Terancam
Keberadaan Yamaha di Indonesia bukan hal baru. Perusahaan ini mengoperasikan enam pabrik, masing-masing dengan spesialisasi berbeda, termasuk pembuatan piano, gitar, alat musik elektronik, hingga produk audio visual. Salah satu fasilitasnya, PT Yamaha Music Product Asia (YMPA) di Cikarang, Bekasi, berdiri sejak Agustus 2018 dengan investasi senilai USD 43 juta.
Namun, meskipun telah memberikan kontribusi signifikan dalam industri alat musik, Yamaha tetap memutuskan untuk menghentikan produksi di Indonesia dan mengalihkan operasionalnya ke luar negeri.
Presiden Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Riden Hatam Aziz, menyampaikan keprihatinannya terkait nasib para pekerja.
“PT Yamaha Music Product Asia di Bekasi akan resmi tutup pada akhir Maret 2025, berdampak pada sekitar 400 karyawan. Sementara itu, PT Yamaha Indonesia di Pulo Gadung juga akan berhenti beroperasi pada akhir Desember 2025, mempengaruhi 700 pekerja. Ini jelas pukulan berat bagi para buruh dan keluarganya,” ujarnya dalam wawancara pada Kamis, 27 Februari 2025, dikutip dari CNBC Indonesia.
Serikat Pekerja Tuntut Hak Karyawan
Serikat pekerja berupaya memastikan agar karyawan mendapatkan pesangon dan kompensasi secara maksimal. Namun, kekhawatiran tetap ada, mengingat dampak besar yang timbul akibat penutupan ini.
Keputusan Yamaha untuk memindahkan produksi ke China dan Jepang menambah daftar panjang industri yang hengkang dari Indonesia. (*)