Mataram (NTBSatu) – Presiden Mahasiswa (Presma) BEM Universitas Muhammadiyah Mataram (Ummat) terpilih, Supriadin turut berkomentar mengenai dugaan skandal salah satu pejabat teras kampus.
Ia mengatakan, mendukung sikap Rektor Ummat, Drs. Abdul Wahab, MA., untuk memecat pejabat teras kampus itu dengan oknum dosen, bila terbukti salah.
“Tindakan amoral pejabat, dosen, atau unsur pimpinan sudah merusak citra dan nama baik instansi kampus Ummat. Lebih-lebih nama baik Persyarikatan Muhammadiyah” jelasnya, dalam keterangan tertulisnya yang NTBSatu terima, Rabu, 15 Januari 2025.
Supriadin juga mendesak Rektor Ummat, untuk segera mengambil sikap tegas dengan menonaktifkannya.
“Pada tanggal 10 Januari 2024, kami juga sudah menggelar aksi demonstrasi oleh Aliansi Mahasiswa Ummat. Kami menuntut Rektor agar bersikap profesional dan responsif, sesuai dengan mekanisme yang berlaku di Pergutuan Tinggi Muhammadiyah,” tambahnya.
Pada aksi tersebut, kata Supriadin, Wakil Rektor III Ummat, Dr. Erwin, M.Pd., menyampaikan, kalau Rektor telah membentuk tim investigasi. Tim tersebut melibatkan unsur PWM NTB, BPH Ummat, dan akademisi yang bekerja sama dengan Satgas PPKS untuk melakukan investigasi.
“Sehingga Rektor harus mempercepat status nonaktif pejabat teras kampus itu untuk mempermudah tim investigasi bekerja. Agar obyektif, tanpa intervensi relasi kekuasaan,” ujarnya.
Supriadin menambahkan, tim investigasi harus netral dan profesional untuk membuktikan dan menghukum salah satu pejabat teras kampus tersebut.
“Jika Rektor tidak serius menyikapi skandal ini, maka saya pastikan semua mahasiswa akan memboikot aktivitas kampus,” tegasnya.
Sebab, kampus Ummat merupakan tempat para mahasiswa belajar keteladanan. “Terutama, akhlak harus lebih utama ditunjukan oleh pimpinan. Bukan malah menunjukkan perilaku-perilaku tidak terpuji, dan amoral seperti ini,” pungkasnya. (*)