
Mataram (NTBSatu) – Salah satu pejabat teras Universitas Muhammadiyah Mataram (Ummat) diduga terlibat skandal perselingkuhan dengan oknum dosen.
Berdasarkan sumber NTBSatu, oknum menjalin asmara dengan oknum dosen tersebut sejak sebelum menjadi pejabat teras.
Bahkan, ia berjanji akan menikahinya setelah menjabat. Padahal, oknum pembantu Rektor Ummat ini telah memiliki pasangan sah.
Namun, setelah menjabat, ia tak kunjung menikahi oknum dosen itu. Masih kata sumber, pejabat teras ini malah mendekati pegawai perempuan lain yang usianya relatif muda.
“Kasus ini terbongkar sejak si oknum menjalin asmara dengan yang lebih muda,” jelas sumber kepada NTBSatu, Sabtu, 11 Januari 2025.
Sejak kasus ini mencuat, pihak kampus bereaksi, kemudian melaksanakan investigasi awal. Sebab bagaimana pun, perbuatan amoral di kampus masuk kategori pelanggaran berat.
“Jumat tanggal 3 Januari 2025 dilakukan rapat Senat. Oknum kemudian diadili. Anehnya dia mengakui perbuatannya, tapi menolak disanksi. Ia berdalih, itu perbuatan personal dan tidak ada hubungannya dengan lembaga,” sebut sumber.
Meski telah dilakukan rapat Senat, namun keputusan belum juga diambil. Padahal berupa pengakuan oknum dan dosen sudah mengarah ke bukti kuat untuk menjatuhkan sanksi.
Sementara pihak Rektorat Ummat belum mau banyak berkomentar soal dugaan skandal yang menciderai nama lembaga tersebut.
Kepala Bagian Humas Ummat, Habiburrahman hanya menjawab normatif.
“Pihak kampus masih mendalami informasi soal ini,” singkatnya menjawab NTBSatu, Minggu pagi, 12 Januari 2025.
Alasannya, harus dilakukannya investigasi secara internal dan mendalam untuk proses pembuktian.
Mengenai rapat senat yang sudah berlangsung beberapa waktu lalu, Habiburrahman tak mengelak. Tapi soal isi dan keputusan rapat, ia enggan menanggapi.
“Itu jadi domain pak Rektor menjelaskan. Tapi itu nanti setelah proses investigasi selesai,” jawabnya menutup wawancara.
Mahasiswa desak pecat pejabat
Belakangan kasus dugaan skandal ini jadi rahasia umum di internal kampus. Hanya jadi bahan perbincangan, namun belum ada tindakan konkret untuk pengambilan keputusan.
Reaksi baru datang dari kalangan mahasiswa. Mereka merespons keras kasus ini.
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Ummat, melakukan aksi demonstrasi di depan gedung pascasarjana, Jumat, 10 Januari 2025.
Mereka meminta pihak kampus memecat oknum dosen dan pejabat teras Ummat tersebut.
“Kami meminta kepada pihak kampus untuk memecat oknum tersebut, karena merusak marwah kampus,” tegas Koordinator Aksi, Irwansyah. (*)