Mataram (NTBSatu) – Cara paslon Iqbal-Dinda menjawab berbagai pertanyaan di debat ketiga Cagub NTB periode 2024-2029, menunjukan kematangan dan penguasaan pola hubungan pemerintahan pusat dan daerah.
Secara komparatif, Iqbal-Dinda menunjukan pemahamannya akan substansi dan kewenangan seorang gubernur dalam menata hubungan dengan pemerintah provinsi.
Debat ketiga Calon Gubernur NTB periode 2024-2029 membahas tema “Sinergitas Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah”.
Calon Gubernur, Lalu Muhamad Iqbal yang pernah bertugas di pemerintahan pusat sangat paham substansi menata hubungan pusat dan daerah. Apalagi secara politik, Iqbal-Dinda adalah pasangan yang mendapat dukungan Presiden terpilih, Prabowo Subianto.
Juru Bicara Iqbal-Dinda, Adhar Hakim menjelaskan, mengukur sinergitas hubungan pusat dan daerah sangat dipegaruhi pemahaman soal posisi administrasi pemerintahan.
“Namun demikian dalam prakteknya, penguasaan pemahaman tersebut juga harus diikuti kuat atau tidaknya dukungan politis pemerintah pusat. Dan pasangan Iqbal-Dinda memiliki itu semua,” ujar Adhar Hakim, Kamis, 21 November 2024.
Jika dua hal di atas telah Iqbal-Dinda miliki, menurutnya, akan semakin mudah mengeksekusi pelayanan dasar yang menjadi tugas pemerintah daerah. Khususnya pemerintahan provinsi.
“Jika terpilih tentu Iqbal-Dinda tinggal menyesuaikannya dengan kebutuhan postur birokrasi di daerah,” kata doktor ilmu pemerintahan ini.
Karena itulah Adhar Hakim berharap publik bisa menyimak dengan baik substansi debat ketiga. Sehingga, bisa mendapatkan gambaran soal baiknya kapasitas Iqbal-Dinda sebagai Calon Gubernur NTB peiode 2024-2029.
Adhar Hakim juga berharap, saat masa tenang publik bisa me-review ulang tiga debat Cagub dan Cawagub yang telah KPUD NTB gelar. Hal ini penting sebagai cara obyektif menilai kapasitas calon gubernur.
Berdasarkan hasil survei, sedikitnya empat lembaga survei yang menempatkan pasangan Iqbal-Dinda pada posisi teratas. Tim Relawan Pemenangan Iqbal-Dinda yakin akan mengunci kemenangan di Pilgub NTB 2024. (*)