Mataram (NTBSatu) – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi NTB gandeng United Nations Children’s Fund (UNICEF) dalam menjalankan program terkait isu strategis pembangunan daerah tahun 2024–2026. Kegiatan ini berfokus pada pembangunan manusia.
Kepala Bappeda NTB, Iswandi mengatakan, terkait dengan pembangunan manusia, NTB masih menghadapi berbagai macam isu. Di antaranya, kesehatan, pendidikan, kemiskinan, keluarga, dan gender. Termasuk, infrastruktur dan layanan dasar yang menjadi sebab permasalahan pembangunan di bidang kesehatan.
Ia menyebut pada tahun 2045, sumber daya manusia harus kompetitif yang salah satu indikatornya, yaitu bebas dari persoalan stunting.
“Angka prevalensi stunting di NTB masih tinggi. Stunting objeknya adalah anak-anak. Diikuti dengan persoalan kematian ibu, kematian bayi, ini yang menyasar pada kelompok anak-anak yang menjadi perhatian dari UNICEF,” ujar Iswandi.
Dukungan lain yang tidak kalah penting yaitu dukungan kesehatan ibu, kesehatan bayi baru lahir, dan kesehatan anak. Termasuk, di dalamnya pengendalian pencegahan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan ibu, bayi baru lahir, dan anak.
Kepala Perwakilan Unicef NTT-NTB, Rostia La Ode menyebut, tahun ini tim UNICEF banyak terlibat dalam diskusi dan proses penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah NTB. Guna memastikan hal yang tertuang dalam dokumen tersebut selaras dengan apa yang menjadi sasaran pihaknya.
“Aspek seperti ruang fiskal dan kapasitas organisasi menjadi salah satu penentu untuk menilai kesiapan sumber daya dan struktur yang mendukung ekspansi. Lingkungan pembelajaran dan kebijakan sangat berpengaruh dalam keberhasilan program yang kami skalakan, khususnya di NTB,” jelas Rostia.
Selain itu, ia menilai OPD maupun mitra terkait dapat menentukan praktik baik. Terutama, melalui pendekatan dukungan dan praktik lokal.
“Untuk itu kami mengucapkan terima kasih untuk masukan, muatan positif, dan arah yang jelas dalam rangka implementasi program-program UNICEF di NTB,” tukasnya. (*)
