Selain sengit di sirkuit, perebutan dana Kementerian Pariwisata RI senilai Rp24 Miliar tak kalah kompetitif. PT Samota Enduro Gemilang (SEG) yang merasa paling berhak mengelola untuk kebutuhan Motocross Grandprix (MXGP), justeru kena salip di tikungan. Anggaran jatuh ke Pemprov NTB. Kadis Pariwisata NTB Jamaluddin Malady tancap gas menggarap event bersama kolega dan anaknya. Menyeruak kabar dugaan aliran dana Rp7 Miliar ke pejabat.
Menteri Pariwisata Sandiaga Salaudin Uno kesal mengetahui terjadi pergeseran peruntukan anggaran. Awalnya, ia setuju pengalihan peruntukan anggaran Motocross Grandprix (MXGP) Lombok-Sumbawa pada event berbeda karena tenggat waktu pencairan yang sudah lewat.
Tapi belakangan Sandi tahu, pengelola anggaran bukan atasnama PT Samota Enduro Gemilang (SEG), tapi langsung ke Pemprov NTB via Dinas Pariwisata.
Staf Ahli Kemenparekraf Taufan Rahmadi tak tahu kabar kemarahan Sandiaga Uno. Pemerhati pariwisata asal Lombok ini juga tak tahu perihal pengalihan anggaran MXGP ke Event Lombok Sumbawa Motorcross.
Event MXGP 2023 dan Lombok Sumbawa Motorcross memang penuh drama.
Zulkieflimansyah selaku Chairman MXGP, meminta bantuan Rp24 Miliar ke Menparekraf untuk backup pendanaan MXGP untuk dua seri. Seri pertama gelaran di Sirkuit Samota Sumbawa tanggal 23-25 Juli 2023. Seri berikutnya, tanggal 30 Juni – 2 Juli tahun yang sama di Sirkuit Selaparang Mataram Lombok.
Event tetap terlaksana dengan torehan penonton sekitar 60.000 orang. Juara seri Samota adalah Romain Fabvre yang mengemas 47 poin, selanjutnya Gorge Prado, dan Jeremy Seewer urutan ketiga. Seri Lombok, Romain Fabvre dan Gorge Prado kembali mendulang sukses sebagai juara 1 dan 2. Juara tiga Gleen Coldenhoff.
Setelah Event berlalu, masalah muncul. Tak jauh jauh soal polemik anggaran. PT. SEG menyisakan utang kepada IMI pusat. Terlepas dari masalah ini muncul akibat kekurangan support anggaran, tapi akhirnya SEG menyelesaikan kewajibannya kepada IMI.
Salip di Tikungan
Rupanya, informasi NTBSatu, pengajuan anggaran Rp24 Miliar terus berproses di Kemenparekraft meski event sudah selesai Juni – Juli.
Meski demikian, anggaran sudah masuk pagu di Kementerian Pariwisata sehingga proses pencairan tetap berlanjut dengan catatan pergantian format event.
Dari sinilah mulainya skenario perubahan proposal itu ketika momen masa transisi dari Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah kepada Penjabat (Pj) Gubernur NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi.
Penangung jawab event Lombok Sumbawa Motocross 2023 sekaligus Kepala Dinas Pariwisata NTB, Jamaluddin Maladi membenarkan peralihan proposal pengajuan anggaran tersebut.
Kata Jamal, hingga berakhirnya masa jabatan Zulkieflimansyah, proposal tersebut belum ada persetujuan dari Kemenparekraf. Approval proposal dari Kementerian justeru setelah Zulkieflimansyah lengser.
Setelah ada persetujuan tersebut, lanjut Jamal, pemerintah pusat tidak mau memakai proposal yang lama. Lantaran, sudah ada pergantian kepemimpinan. Kementerian menolak proposal yang masih ada bubuh tanda tangan Zulkieflimansyah.
“Proposalnya yang ada tanda tangan Bang Zul bukan tidak diterima, tapi belum pada proses pencairannya,” kata Jamaluddin Malady.
Akhirnya, turun persetujuan dari Kemenkeu realisasi proposal dengan catatan harus ada pengajuan ulang. Peluang ini tak lewat begitu saja. Pj. Gubernur NTB menyetujui dan tanda tangani format proposal baru tersebut.
“Yang lama itu tidak terpakai, yang baru diterima, ditandatangi oleh Pj Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi,” kata Jamal Jumat, 23 Agustus 2024.
Dalam proses penyusunannya, proposal tersebut sempat melibatkan PT SEG. Masih dengan harapan, SEG sebagai pihak ketiga sebagai penyelenggara.
“Tapi setelah tanggal 19 September, saya tak terlibat lagi. Tahu tahunya ada PKS (Perjanjian Kerja Sama) di Jakarta,” kata Direktur PT SEG, Diaz Rahmah Irhani kepada NTBSatu belum lama ini.
Merasa tak ambil bagian lagi dalam proses perancangan anggaran, alih alih terlibat dalam Event. Kena salip di tikungan, Diaz dan timnya mundur teratur.
“Setelah itu, saya lepas sama sekali,” jawabnya.