Rekam Jejak Delapan Birokrat Senior Bersaing Rebut Kursi Sekda NTB
Mataram (NTBSatu) – Seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Madya Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), menjadi panggung adu rekam jejak para birokrat senior.
Dari sepuluh peserta yang lolos seleksi administrasi, delapan di antaranya merupakan figur berpengalaman dengan lintasan karier panjang dan strategis di birokrasi pemerintahan NTB, baik level provinsi maupun kabupaten/kota.
1. Aidy Furqan
Nama Dr. Aidy Furqan mencuat sebagai birokrat tulen yang tumbuh dari sektor pendidikan. Kariernya berjenjang dari jabatan teknis hingga struktural.
Mulai dari Kepala Seksi SMA, Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Sekretaris Dinas Dikpora NTB, hingga Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan. Ia kemudian menjabat Sekretaris Dinas Pendidikan sebelum menjadi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB.
Saat ini, Aidy memimpin Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTB, membawa pengalaman panjangnya dalam pengelolaan organisasi besar.
2. Fathurrahman
Figur lain yang memiliki keunggulan pengalaman kepemimpinan puncak adalah Drs. H. Fathurahman. Sebagai birokrat karier Pemprov NTB, ia dikenal luas saat memimpin Dinas Perdagangan NTB, khususnya dalam menjaga stabilitas harga dan pengendalian ekonomi daerah.
Pengalaman strategisnya semakin lengkap ketika menjabat Penjabat Sekda NTB pada periode Oktober 2023 hingga Januari 2024, sebelum kembali ke posisi Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda NTB.
3. Jamaluddin Malady
Sementara itu, Jamaluddin Malady tampil sebagai birokrat lintas sektor dengan latar belakang teknis dan ekonomi. Ia pernah menjabat Kepala Balai Pemeliharaan Jalan Provinsi Pulau Sumbawa, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman NTB, hingga Staf Ahli Gubernur.
Kariernya berlanjut sebagai Kepala Dinas Pariwisata NTB dan kini memimpin Dinas Perdagangan NTB. Jamal juga dikenal publik sebagai koordinator lapangan sejumlah event internasional, seperti MotoGP 2023 dan World Superbike 2022, yang menuntut koordinasi lintas instansi berskala besar.
4. Najamuddin Amy
Nama Dr. Najamuddin Amy dikenal luas sebagai figur komunikator pemerintah dengan pengalaman kewilayahan yang sangat lengkap. Kariernya mulai dari level staf hingga menduduki jabatan strategis eselon II. Hal ini membentuk pemahaman yang utuh terhadap dinamika birokrasi dan karakter dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) di berbagai level pemerintahan.
Sebagian besar perjalanan kariernya diabdikan di sektor kehumasan dan komunikasi publik. Ia pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Humas Pemkab Sumbawa Barat, Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfotik NTB, serta Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTB.
Puncaknya, Dr. Najamuddin memimpin Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi NTB selama dua periode, sebuah masa yang menandai penguatan tata kelola komunikasi publik pemerintah daerah.
Dari sisi prestasi, Dr. Najamuddin mencatatkan kontribusi signifikan bagi Pemerintah Provinsi NTB. Berbagai inovasi dan kebijakan komunikasi publik yang ia gagas mengantarkan NTB meraih prestasi di tingkat nasional, bahkan internasional
Pada masa transisi Pilkada 2024, ia dipercaya menjabat sebagai Penjabat Sementara (Pjs.) Bupati Sumbawa, menunjukkan kepercayaan pemerintah terhadap kapasitas kepemimpinan dan pengalaman kewilayahannya.
Tahun 2025, ia sempat memimpin Dinas Perumahan dan Permukiman NTB sebelum akhirnya menjabat sebagai Kepala Biro Perekonomian Setda NTB.
Selain dikenal sebagai birokrat, Dr. Najamuddin juga memiliki jejaring yang kuat dengan kalangan akademisi, mitra pembangunan, serta insan media.
Hubungan yang terbangun secara profesional dan komunikatif tersebut menjadikannya sosok penghubung yang efektif antara pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya.
5. Yusron Hadi
Dari jalur perencanaan dan tata kelola organisasi, Dr. Yusron Hadi menjadi salah satu birokrat paling senior. Ia mengawali kariernya di Bappeda NTB sejak 1997 dan menapaki berbagai jabatan strategis, termasuk Sekretaris Bappeda, Kepala Biro Humas dan Protokol, Kepala Biro Organisasi, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan, serta Kepala Dinas Pariwisata NTB.
Ia juga pernah menjabat Kepala Satpol PP NTB, Staf Ahli Gubernur, hingga Pelaksana Tugas Kepala BKD NTB. Saat ini, Yusron memimpin Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi NTB.
6. Ahsanul Khalik
Dr. H. Ahsanul Khalik memiliki pengalaman panjang di sektor sosial dan kebencanaan. Kariernya mulai dari tingkat kecamatan sebagai Camat Cakranegara, kemudian Kepala Dinas Sosial Kota Mataram, hingga Kepala Pelaksana BPBD NTB.
Ia kemudian menjabat Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB dalam waktu cukup lama. Pada 2025, Ahsanul Khalik dimutasi sebagai Staf Ahli Gubernur Bidang Sosial Kemasyarakatan sekaligus ditunjuk menjadi Ketua Satgas Program Makan Bergizi Gratis NTB.
7. Wirawan Ahmad
Selanjutnya, ada sosok Wirawan Ahmad hadir sebagai birokrat dengan latar belakang kuat di bidang perencanaan dan reformasi birokrasi. Sebelum memimpin Dinas Pemuda dan Olahraga NTB, ia lama bertugas di Sekretariat Daerah, antara lain sebagai Sekretaris Bappeda NTB, Kepala Biro Administrasi Pembangunan, serta Kepala Biro Organisasi Setda NTB.
Pengalaman tersebut menjadikannya aktor penting dalam pengawasan pembangunan dan penguatan sistem akuntabilitas kinerja pemerintahan.
8. Taufik
Satu-satunya kandidat dari luar lingkup Pemprov NTB ada Taufik, Kepala Bappeda Kabupaten Bima. Ia merupakan birokrat berlatar belakang teknis infrastruktur yang meniti karier dari Dinas Pekerjaan Umum, khususnya bidang Bina Marga.
Sebelum memimpin Bappeda, Taufik pernah menjabat Sekretaris Dinas PUPR dan Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Bima. Seluruh jenjang kariernya berakar di Pemerintah Kabupaten Bima.
Adapun proses seleksi akan menyaring tiga nama terbaik sebelum akhirnya ditetapkan satu figur sebagai Sekda Provinsi NTB definitif. (*)



