Daftar 6 Poin Pertemuan Prabowo dan Putin di Moskow Rusia
Jakarta (NTBSatu) – Presiden Rusia, Vladimir Putin menerima Presiden Indonesia Prabowo Subianto di Moskow pada Rabu, 12 Desember 2025.
Pertemuan tersebut menjadi kunjungan kedua Prabowo ke Rusia dalam satu tahun terakhir, sekaligus momentum memperkuat hubungan bilateral kedua negara.
Dalam pertemuan itu, kedua kepala negara membahas sejumlah agenda strategis mencakup kerja sama ekonomi, energi, pertahanan, hingga berbagai isu internasional dan kawasan.
Pada kesempatan tersebut, Prabowo juga mengundang Putin untuk melakukan kunjungan balasan ke Indonesia. Berikut rangkuman pernyataan Putin dalam pertemuannya dengan Prabowo:
1. Sampaikan Belasungkawa atas Banjir Sumatra
Mengutip tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis, 11 Desember 2025, Putin membuka pertemuan dengan menyampaikan duka cita mendalam atas bencana banjir dan longsor yang melanda Sumatra sejak akhir November. Bencana tersebut menewaskan 969 orang, 252 lainnya masih hilang, dan merusak lebih dari 158 ribu rumah.
“Pertama-tama, izinkan saya menyampaikan belasungkawa dan simpati yang mendalam atas banjir dan jatuhnya korban yang dialami rakyat dan negara Indonesia,” ujar Putin.
2. Tekankan Penguatan Hubungan Indonesia-Rusia
Putin menegaskan, hubungan Indonesia dan Rusia terus berkembang secara stabil. Ia mengenang pertemuannya dengan Prabowo pada peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia di China, serta kunjungan resmi Prabowo pada Juni lalu.
“Saya tegaskan kembali, bahwa hubungan kita berkembang secara stabil dan konsisten. Tahun ini kita memperingati 75 tahun menjalinnya hubungan diplomatik,” kata Putin.
Putin juga menyebut, perkembangan positif kerja sama perdagangan dan ekonomi yang dalam sembilan bulan pertama tahun ini mencatat pertumbuhan 17 persen.
3. Tawarkan Dukungan Ahli Nuklir
Rusia dan Indonesia tengah menjajaki kerja sama di bidang energi nuklir. Putin menegaskan, kesiapan Rusia untuk terlibat apabila Indonesia membutuhkan dukungan teknis.
“Saya mengetahui bahwa Indonesia memiliki rencana di bidang ini dan bila Yang Mulia memandang perlu untuk melibatkan para pakar Rusia, kami selalu bersedia bekerja sama,” ucapnya.
4. Bahas Kerja Sama Pertanian hingga Pasokan Gandum
Putin menyebut, banyak proyek pertanian kedua negara yang sedang dibahas dan menilai surplus perdagangan pertanian yang menguntungkan Indonesia bukan masalah bagi Moskow.
“Kami tidak mempermasalahkan hal tersebut dan siap mencari cara untuk terus meningkatkan kerja sama di sektor ini,” ujarnya.
Namun Putin mencatat, adanya penurunan pasokan gandum Rusia ke Indonesia. Di sisi lain, ia menyoroti meningkatnya kerja sama kemanusiaan, termasuk pariwisata yang didukung penerbangan langsung dan kemudahan visa.
5. Perkuat Kerja Sama Militer
Putin menegaskan, hubungan tradisional yang kuat antara Indonesia dan Rusia di bidang teknis dan militer. Ia menyebut, kontak kementerian pertahanan kedua negara berlangsung profesional dan stabil.
“Para spesialis Indonesia secara rutin mengikuti pelatihan di lembaga pendidikan tinggi Rusia, termasuk akademi militer, dan kami siap memperluas kerja sama tersebut,” katanya.
6. Sambut Indonesia di BRICS
Di akhir pertemuan, Putin menyatakan dukungan penuh atas keanggotaan Indonesia di BRICS dan proses perundingan perdagangan bebas antara Indonesia dan Uni Ekonomi Eurasia (EAEU).
“Yang Mulia Bapak Presiden, saya telah menyampaikan cukup banyak hal yang memiliki arti penting bagi kedua negara kita. Kami sangat senang dapat menyambut Yang Mulia,” ujar Putin. (*)



