Momen WNI di Jepang Terima Peringatan Tsunami Picu Perdebatan, Warganet Soroti Mitigasi Indonesia
Mataram (NTBSatu) – Momen seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang menerima peringatan tsunami saat berada di Jepang, memancing perdebatan luas di media sosial.
Tayangan video yang ia unggah melalui akun TikTok @millayarou menarik perhatian besar, karena memperlihatkan sistem peringatan darurat Jepang yang bekerja secara cepat dan terkoordinasi.
Unggahannya menembus jutaan tanda suka, serta ribuan komentar dari pengguna lain yang ikut menyoroti perbedaannya dengan kondisi mitigasi di Indonesia.
Dalam videonya, ia menuliskan, “Pukul 23:24 tengah malam tiba-tiba ada peringatan tsunami. Peringatan tsunami di Jepang bagian utara (Miyako-shi, Iwate)”.
Respons warganet hadir dalam jumlah besar dan mayoritas menyoroti perbedaan kemampuan mitigasi antara Jepang dan Indonesia.
Banyak komentar yang menyampaikan rasa frustrasi, karena mereka merasa Indonesia belum mampu memiliki sistem peringatan secepat Jepang.
“Keren ya mitigasi bencana di Jepang, Indonesia mah boro-boro. Peringatan gempa saja harus kita yang cari tahu di aplikasi BMKG,” ujar akun @ayamroketmatah.
Akun @helloin13 menambahkan, “Sistemnya keren banget, ada peringatan jadi masyarakat ada persiapan. Kalau Indonesia kejadian bencana dulu, baru BMKG ngeluarin pemberitahuan bencana”.
Namun gelombang komentar yang muncul tidak bertahan pada kritik saja. Banyak warganet lain menilai, Indonesia sebenarnya sudah memiliki langkah mitigasi serupa. Meskipun masyarakat sering menolak sistem peringatan, karena menganggap notifikasi tersebut memicu kepanikan. Mereka memberikan penjelasan, BMKG pernah mencoba pendekatan yang sama.
“BMKG juga pernah ngumumin kayak begitu, tapi katanya bikin paniklah atau apalah. Udah lah memang SDM di sini sama Jepang itu beda,” komentar akun @sally.
“Di Indonesia mah kebalikannya, dulu ada juga pemberitahuan kayak begitu, malah BMKG yang di demo katanya bikin panik. Sekarang pada protes karena harus download aplikasi BMKG supaya bisa dapat pemberitahuan,” tambah akun @riyo5257.
Gempa Jepang Picu Peringatan Tsunami
Perdebatan mengenai mitigasi muncul setelah gempa kuat mengguncang wilayah utara Jepang pada Senin malam, 8 Desember 2025.
Gempa bermagnitudo 7,6 mengguncang kawasan Misawa di pesisir Pasifik dan membuat warga segera meninggalkan rumah untuk mencari tempat aman. Getaran keras itu juga memutus pasokan listrik ribuan penduduk.
Badan Meteorologi Jepang (JMA) kemudian mengeluarkan peringatan tsunami setinggi tiga meter, yang mendorong masyarakat bergerak cepat menuju wilayah aman.
Gelombang rendah kemudian mencapai pelabuhan Aomori dengan ketinggian antara 20 hingga 70 sentimeter. JMA mencabut peringatan utama pada Selasa pagi, tetapi tetap mempertahankan peringatan tingkat rendah untuk beberapa jam.
Media Jepang, seperti NHK dan Kyodo melaporkan adanya korban luka. AFP mencatat total 30 orang terluka, termasuk satu korban dengan luka serius di wilayah Hokkaido. (*)



