Jannah Theme License is not validated, Go to the theme options page to validate the license, You need a single license for each domain name.
Diskominfotik SumbawaSumbawa

Pemkab Sumbawa Berhasil Tingkatkan Layanan Kesehatan Ibu dan Anak, AKI hingga Stunting Menurun

Sumbawa Besar (NTBSatu) – Upaya peningkatan kualitas layanan kesehatan ibu dan anak di Kabupaten Sumbawa menunjukkan hasil positif.

Berdasarkan RPJMD Kabupaten Sumbawa Tahun 2025–2029, Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), dan prevalensi stunting tercatat mengalami tren penurunan selama periode 2020–2023, meski sempat terjadi kenaikan pada tahun 2024.

Dalam dokumen RPJMD menjelaskan, laju penurunan AKI selama periode 2020–2023 mencapai rata-rata 14,92 persen per tahun. Sementara itu, laju penurunan AKB pada periode yang sama mencapai 29,88 persen per tahun.

Adapun prevalensi stunting juga menunjukkan penurunan stabil, dengan laju rata-rata 4,88 persen per tahun sepanjang 2020–2024.

“Penurunan AKI, AKB dan prevalensi stunting mencerminkan hasil positif dari kebijakan dan program kesehatan, yang difokuskan pada peningkatan layanan kesehatan ibu dan anak di Kabupaten Sumbawa,” tertulis dalam dokumen RPJMD 2025–2029.

Namun, berdasarkan catatan pemerintah daerah, tahun 2024 menjadi satu-satunya tahun di mana terjadi peningkatan kembali AKI dan AKB. Sehingga, perlu percepatan penanganan melalui intervensi strategis.

Masih dalam RPJMD, Pemerintah Kabupaten Sumbawa memproyeksikan tren penurunan AKI, AKB, dan prevalensi stunting akan terus berlanjut hingga 2029.

Untuk AKI, pemerintah memproyeksikan terjadi penurunan rata-rata 6,76 persen per tahun, dari 90,33 pada 2025 menjadi 68,24 pada 2029. Sementara itu, untuk AKB turun dengan rata-rata 29,02 persen per tahun, dari 5,81 pada 2025 menjadi 1,47 pada 2029.

Sedangkan prevalensi stunting, ditargetkan menurun rata-rata 7,14 persen per tahun, dari 7,41 persen pada 2025 menjadi 5,51 persen pada 2029.

Dengan target tersebut, pemerintah daerah berharap dapat memastikan generasi masa depan yang lebih sehat, produktif, dan bebas dari risiko kematian ibu, kematian bayi, serta gangguan pertumbuhan anak. (*)

Alan Ananami

Jurnalis NTBSatu

Berita Terkait

Back to top button