Sektor Pertanian Dongkrak Ekonomi Masyarakat Desa Tepas Sepakat
Mataram (NTBSatu) – Desa Tepas Sepakat, Kecamatan Brang Rea, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), terus mendorong penguatan sektor pertanian sebagai motor utama peningkatan ekonomi warga.
Pemdes Tepas Sepakat mengalokasikan anggaran khusus setiap tahun untuk membantu kelompok petani melalui penyediaan alat semprot, mesin pompa air, dan mesin diesel guna mendukung wilayah yang bergantung pada curah hujan.
“Di sektor pertanian programnya adalah setiap tahun menganggarkan untuk pemberian alat semprot kemudian mesin pompa air khusus wilayah yang tadah hujan. Mesin diesel air. Tahun kemarin pembagian peralatan-peralatan ke kelompok petani,” ujar Kepala Desa Tepas Sepakat, Khairuddin, Kamis, 27 November 2025.
Sebagian besar warga Tepas Sepakat bekerja sebagai petani dengan komoditas utama padi yang mampu memberikan panen tiga kali setiap tahun.
Pemdes juga menjalankan program penguatan ekonomi keluarga melalui penyaluran BLT kepada warga miskin yang memenuhi kriteria.
“Pengentasan kemiskinan ekstrem diwajibkan kami membagikan BLT. Sebanyak 30 KK yang menerima bantuan BLT,” ungkapnya.
Desa Tepas Sepakat menampung sekitar 600 Kartu Keluarga (KK) dengan total penduduk lebih dari 2.300 jiwa.
“Jumlah KK 600-an jumlah penduduk 2.300-an. Mayoritas warga bekerja sebagai petani. Tiga kali setahun petani panen dengan komoditas padi,” tutupnya.
Percepatan Pembangunan
Pemprov NTB menegaskan komitmennya untuk mempercepat pembangunan di berbagai sektor strategis sesuai arah kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi NTB.
Kepala Bappeda Provinsi NTB, Iswandi mengatakan, RPJMD NTB tahun 2025, dijabarkan dalam tujuh misi pembangunan daerah dengan 10 program unggulan. Di mana di dalamnya terdapat tiga isu prioritas.
Tiga isu prioritas itu adalah pengentasan kemiskinan ekstrem, penguatan ketahanan pangan, dan menjadikan NTB sebagai destinasi wisata berkelas dunia.
“RPJMD ini dihajatkan untuk menjawab segala persoalan yang ada di NTB. Misalnya, tantangan seperti kemiskinan, kualitas pendidikan dan kesehatan, ketenagakerjaan, penyalahgunaan narkoba dan sebagainya,” kata Iswandi.
RPJMD NTB tahun 2025-2029 sebagai peta jalan pembangunan lima tahun ke depan. Visi yang akan dicapai adalah “Bangkit bersama menuju NTB Provinsi Kepulauan yang Makmur Mendunia”.
Selain itu, dukungan dalam RPJMD tersebut juga berfokus kepada sektor infrastruktur, kesehatan, dan sebagainya.
Pelaksanaan program pembangunan di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kini untuk menjawab target dan indikator RPJMD. Pemerintah memastikan, agar kebijakan pembangunan tetap berjalan secara terukur dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.
“RPJMD menjadi panduan kita bersama dalam melaksanakan program pembangunan. Setiap OPD wajib menyelaraskan kegiatan agar semua sektor bergerak menuju satu arah: kesejahteraan masyarakat NTB,” ujarnya.
Pada sektor infrastruktur, Pemprov NTB terus mengakselerasi pembangunan dan pemeliharaan jalan provinsi, peningkatan kualitas jembatan, serta memperluas akses konektivitas antarwilayah.
Program ini harapannya mampu memperkuat arus distribusi barang dan jasa, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Sementara pada sektor kesehatan, Pemprov NTB berkomitmen meningkatkan layanan dasar di seluruh fasilitas kesehatan, baik rumah sakit daerah maupun puskesmas. Pemerintah juga memperkuat sistem pelayanan kesehatan ibu dan anak, serta memperluas cakupan jaminan kesehatan bagi masyarakat tidak mampu.
Sedangkan pada sektor pengentasan kemiskinan, Pemprov NTB mengintegrasikan berbagai program pemberdayaan ekonomi. Termasuk program desa berdaya yang menyasar ribuan desa di NTB.
“Kita tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga manusia. Penurunan angka kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat menjadi indikator keberhasilan pelaksanaan RPJMD,” tegasnya. (*)



