Pemkab Sumbawa Dorong Penemuan Kasus TBC hingga Tuntas
Sumbawa Besar (NTBSatu) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumbawa melalui Dinas Kesehatan, terus memperkuat upaya penemuan dan pengobatan kasus Tuberkulosis (TBC).
Hingga November 2025, Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa mencatat, telah menemukan 820 kasus TBC dari target 1.500 kasus. Artinya, capaian tersebut baru sekitar 55 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa, Sarip Hidayat menjelaskan, TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang dapat menular dari manusia ke manusia melalui udara, seperti batuk, bersin, atau droplet.
Oleh karena itu, penemuan kasus sejak dini menjadi kunci agar penderita bisa segera mendapatkan pengobatan dan tidak menularkan penyakit kepada orang lain.
“Upaya utama kami adalah menemukan kasus sebanyak-banyaknya. Kasus yang belum terdeteksi masih berpotensi menularkan TBC kepada orang lain. Dengan menemukan dan mengobati pasien secara tuntas, kita bisa memutus rantai penularan,” ujarnya kepada NTBSatu, Rabu, 26 November 2025.
Sarip menjelaskan, Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa menerapkan strategi contact tracing. Setiap kali terdapat satu kasus TBC positif, tim medis melakukan pemeriksaan terhadap minimal 20 orang di lingkungan sekitar penderita. Langkah ini memastikan apakah mereka juga tertular dan menjadi bagian dari upaya pencegahan penularan lanjutan.
“Masyarakat kami imbau untuk segera memeriksakan diri jika mengalami gejala TBC. Antara lain, batuk lebih dari dua minggu, berkeringat di malam hari, nafsu makan menurun, berat badan menurun,” jelasnya.
Pemkab Sumbawa menegaskan, kesadaran masyarakat menjadi kunci sukses penanggulangan TBC. Ia berharap, warga tidak menunda pemeriksaan jika menunjukkan gejala sekaligus mendukung program contact tracing.
Dengan deteksi dini dan pengobatan yang tepat, risiko penularan TBC dapat ditekan dan kualitas hidup masyarakat meningkat.
“Dengan partisipasi aktif masyarakat, kami optimistis penemuan dan pengobatan TBC di Sumbawa bisa mencapai target, sekaligus melindungi keluarga dan lingkungan dari penyakit menular ini,” harapnya. (*)



