ADVERTORIALBappeda NTB

Pendampingan Petani Kemiri akan Bantu Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan di Desa Kerekeh

Lombok Timur (NTBSatu) – Desa Kerekeh di Kabupaten Sumbawa, mulai menggenjot pembangunan ekonomi berkelanjutan melalui pengembangan budidaya kemiri sebagai potensi unggulan baru.

Pemerintah desa menilai pendampingan teknis dan bantuan bibit menjadi faktor penting, agar program ini berjalan maksimal dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kepala Desa Kerekeh, Abdul Azis menegaskan, bantuan bibit kemiri sangat dibutuhkan untuk memperkuat program pengembangan komoditas tersebut.

Ia menyebut, budidaya kemiri tidak hanya mendukung peningkatan pendapatan warga, tetapi juga berperan besar dalam menjaga kelestarian hutan dan sumber mata air di wilayahnya.

Menurutnya, Desa Kerekeh memiliki sumber daya alam melimpah yang mendukung berbagai sektor ekonomi. “Di desa kami saat ini ada desa wisata, penghasil buah-buahan, dan pertanian jagung serta padi sepanjang tahun,” ucapnya, Sabtu, 22 November 2025.

Ia berharap, pengembangan kemiri di desanya mampu menghadirkan sumber ekonomi baru yang berjalan seiring upaya pelestarian lingkungan.

Karena itu, ia menilai perlunya dukungan dari pemerintah daerah maupun pihak terkait dalam bentuk pendampingan teknis dan bantuan bibit kemiri.

“Saat ini kami mengembangkan budidaya kemiri karena luasnya hutan di desa kami untuk menjaga mata air,” ungkapnya.

Percepatan Pembangunan

Pemprov NTB menegaskan komitmennya untuk mempercepat pembangunan di berbagai sektor strategis sesuai arah kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi NTB.

Kepala Bappeda Provinsi NTB, Iswandi mengatakan, RPJMD NTB tahun 2025, dijabarkan dalam tujuh misi pembangunan daerah dengan 10 program unggulan. Di mana di dalamnya terdapat tiga isu prioritas.

Tiga isu prioritas itu adalah pengentasan kemiskinan ekstrem, penguatan ketahanan pangan, dan menjadikan NTB sebagai destinasi wisata berkelas dunia.

“RPJMD ini dihajatkan untuk menjawab segala persoalan yang ada di NTB. Misalnya, tantangan seperti kemiskinan, kualitas pendidikan dan kesehatan, ketenagakerjaan, penyalahgunaan narkoba dan sebagainya,” kata Iswandi.

RPJMD NTB tahun 2025-2029 sebagai peta jalan pembangunan lima tahun ke depan. Visi yang akan dicapai adalah “Bangkit bersama menuju NTB Provinsi Kepulauan yang Makmur Mendunia”.

Selain itu, dukungan dalam RPJMD tersebut juga berfokus kepada sektor infrastruktur, kesehatan, dan sebagainya.

Pelaksanaan program pembangunan di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kini untuk menjawab target dan indikator RPJMD. Pemerintah memastikan, agar kebijakan pembangunan tetap berjalan secara terukur dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.

“RPJMD menjadi panduan kita bersama dalam melaksanakan program pembangunan. Setiap OPD wajib menyelaraskan kegiatan agar semua sektor bergerak menuju satu arah: kesejahteraan masyarakat NTB,” ujarnya.

Pada sektor infrastruktur, Pemprov NTB terus mengakselerasi pembangunan dan pemeliharaan jalan provinsi, peningkatan kualitas jembatan, serta memperluas akses konektivitas antarwilayah.

Program ini harapannya mampu memperkuat arus distribusi barang dan jasa, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.

Sementara pada sektor kesehatan, Pemprov NTB berkomitmen meningkatkan layanan dasar di seluruh fasilitas kesehatan, baik rumah sakit daerah maupun puskesmas. Pemerintah juga memperkuat sistem pelayanan kesehatan ibu dan anak, serta memperluas cakupan jaminan kesehatan bagi masyarakat tidak mampu.

Sedangkan pada sektor pengentasan kemiskinan, Pemprov NTB mengintegrasikan berbagai program pemberdayaan ekonomi. Termasuk program desa berdaya yang menyasar ribuan desa di NTB.

“Kita tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga manusia. Penurunan angka kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat menjadi indikator keberhasilan pelaksanaan RPJMD,” tegasnya. (*)

Berita Terkait

Back to top button