Gerakan Pangan Murah Pemprov NTB Diapresiasi Warga Mataram
Lombok Timur (NTBSatu) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP), kembali menggelar Gerakan Pangan Murah di halaman UPT Balai Pengawasan Mutu dan Sertifikasi Pangan, Jumat, 21 November 2025.
Pemerintah menghadirkan kegiatan ini untuk menjaga stabilitas harga pangan dan menekan laju inflasi yang masih menjadi perhatian daerah.
DKP NTB bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional untuk mendekatkan akses pangan murah kepada masyarakat Mataram.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTB, Dr. Aidy Furqan, M.Pd., menegaskan, Gerakan Pangan Murah rutin berlangsung. Tujuannya, agar masyarakat tetap memperoleh pangan terjangkau di tengah fluktuasi harga pasar.
“Pemerintah terus memastikan harga pangan stabil melalui Gerakan Pangan Murah,” ucapnya.
Ia menjelaskan, kegiatan ini tidak hanya menjaga ketahanan pangan, tetapi juga memberi kontribusi signifikan terhadap pengendalian inflasi daerah.
Aidy mengimbau masyarakat agar tetap tenang mengenai ketersediaan pangan. Ia memastikan stok pangan tetap aman dan menyebut, pemerintah akan terus menyisir wilayah yang jauh dari akses pasar.
Dalam pelaksanaan Gerakan Pangan Murah, Pemprov NTB menyediakan berbagai komoditas kebutuhan pokok. Mulai dari beras, minyak goreng, gula pasir, dan sejumlah bahan pangan lainnya dengan harga terjangkau.
Perum Bulog turut menyalurkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), sebagai bagian dari target distribusi nasional. DKP NTB juga menghadirkan pembagian sayuran gratis sebagai daya tarik tambahan dalam Gerakan Pangan Murah kali ini.
Balai Pengawasan Mutu dan Sertifikasi Pangan membudidayakan sayuran tersebut dengan memanfaatkan halaman kantor. Sehingga masyarakat, UMKM, serta mitra strategis dapat menikmatinya tanpa biaya.
Seorang warga Jempong, Siti Aminah menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan Gerakan Pangan Murah Pemprov NTB. Ia menilai, kegiatan tersebut sangat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Ia menegaskan, selisih harga seribu hingga dua ribu rupiah sangat berarti bagi warga kecil dan berharap pelaksanaan Geraka Pangan Murah terus berlanjut. (*)



