Potensi Pertanian Desa Pernek Perkuat Ketahanan Pangan Provinsi NTB
Mataram (NTBSatu) – Desa Pernek di Kecamatan Moyo Hulu, Sumbawa, terus menguatkan sektor pertanian sebagai fondasi utama pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat.
Warga menggarap lahan subur dengan berbagai komoditas utama seperti padi, jagung, serta kacang hijau. Aktivitas pertanian itu berjalan konsisten sepanjang tahun sehingga kebutuhan pangan setiap keluarga memperoleh jaminan ketersediaan.
Kepala Desa Pernek, Abdul Majid, A.Md., menilai, ketekunan warga dalam mengelola lahan menciptakan kemandirian desa sekaligus memperkuat kesejahteraan masyarakat.
Majid menggambarkan kondisi ketahanan pangan Pernek yang tumbuh karena produktivitas pertanian masyarakat. Ia menegaskan bahwa setiap keluarga mampu memenuhi kebutuhan harian berkat hasil panen yang terus mengalir.
“Ya Alhamdulillah, masalah kebutuhan masyarakat tercukupi dari stok hasil pertanian masyarakat,” ungkapnya kepada NTBSatu, Minggu, 16 November 2025.
Ritme panen warga juga berlangsung stabil karena mayoritas petani memperoleh panen padi dua kali dalam setahun. Alur kerja itu membuat cadangan pangan tidak pernah kosong dan memberi rasa aman bagi seluruh masyarakat.
“Ya, cuma rata-rata masyarakat di sini untuk padi panennya 2 kali dalam setahun,” tambahnya.
Percepat Pembangunan
Pemprov NTB menegaskan komitmennya untuk mempercepat pembangunan di berbagai sektor strategis sesuai arah kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi NTB.
Kepala Bappeda Provinsi NTB, Iswandi mengatakan, RPJMD NTB tahun 2025, dijabarkan dalam tujuh misi pembangunan daerah dengan 10 program unggulan. Di mana di dalamnya terdapat tiga isu prioritas.
Tiga isu prioritas itu adalah pengentasan kemiskinan ekstrem, penguatan ketahanan pangan, dan menjadikan NTB sebagai destinasi wisata berkelas dunia.
“RPJMD ini dihajatkan untuk menjawab segala persoalan yang ada di NTB. Misalnya, tantangan seperti kemiskinan, kualitas pendidikan dan kesehatan, ketenagakerjaan, penyalahgunaan narkoba dan sebagainya,” kata Iswandi.
RPJMD NTB tahun 2025-2029 sebagai peta jalan pembangunan lima tahun ke depan. Visi yang akan dicapai adalah “Bangkit bersama menuju NTB Provinsi Kepulauan yang Makmur Mendunia”.
Selain itu, dukungan dalam RPJMD tersebut juga berfokus kepada sektor infrastruktur, kesehatan, dan sebagainya.
Pelaksanaan program pembangunan di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kini untuk menjawab target dan indikator RPJMD. Pemerintah memastikan, agar kebijakan pembangunan tetap berjalan secara terukur dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.
“RPJMD menjadi panduan kita bersama dalam melaksanakan program pembangunan. Setiap OPD wajib menyelaraskan kegiatan agar semua sektor bergerak menuju satu arah: kesejahteraan masyarakat NTB,” ujarnya.
Pada sektor infrastruktur, Pemprov NTB terus mengakselerasi pembangunan dan pemeliharaan jalan provinsi, peningkatan kualitas jembatan, serta memperluas akses konektivitas antarwilayah.
Program ini harapannya mampu memperkuat arus distribusi barang dan jasa, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Sementara pada sektor kesehatan, Pemprov NTB berkomitmen meningkatkan layanan dasar di seluruh fasilitas kesehatan, baik rumah sakit daerah maupun puskesmas. Pemerintah juga memperkuat sistem pelayanan kesehatan ibu dan anak, serta memperluas cakupan jaminan kesehatan bagi masyarakat tidak mampu.
Sedangkan pada sektor pengentasan kemiskinan, Pemprov NTB mengintegrasikan berbagai program pemberdayaan ekonomi. Termasuk program desa berdaya yang menyasar ribuan desa di NTB.
“Kita tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga manusia. Penurunan angka kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat menjadi indikator keberhasilan pelaksanaan RPJMD,” tegasnya. (*)



