ADVERTORIALBappeda NTB

Desa Muer Perkuat Swasembada Pangan NTB Lewat Pola Tanam Rutin dan Cadangan Gabah Petani

Mataram (NTBSatu) – Desa Muer yang berada di Kecamatan Plampang, Sumbawa, terus menjaga swasembada pangan melalui pola tanam yang berlangsung secara rutin serta cadangan gabah yang tersimpan aman oleh para petani.

Desa tersebut memiliki kekuatan besar pada sektor pertanian, sehingga kebutuhan pangan masyarakat selalu terpenuhi sepanjang tahun.

Pemerintah desa menegaskan, ketersediaan pangan tetap aman karena para petani mampu mengelola sawah dengan pola tanam dua kali dalam setahun.

Pola ini membuat stok bahan pangan utama tetap stabil dan dapat memenuhi kebutuhan keluarga petani maupun masyarakat umum.

“Alhamdulillah ketersediaan pangan aman, sebab sawah yang beririgasi bisa dua kali tanam,” ungkap Kepala Desa Muer, Asy Ariy kepada NTBSatu, Senin, 17 November 2025.

Selain itu, masyarakat memiliki kebiasaan menyimpan hasil panen sebagai cadangan pangan. Sistem ini berlangsung turun-temurun dan tetap terjaga hingga sekarang.

Para petani memilih menyimpan gabah dalam gudang keluarga, untuk memastikan kebutuhan pangan setiap rumah tangga tetap aman.

“Ya memang rata-rata petani menyimpan hasil pertaniannya di gudang. Terutama bahan pokok seperti gabah untuk kebutuhan pangan,” tambahnya.

Produktivitas pertanian menjadi penopang utama kehidupan masyarakat Muer. Aktivitas bertani mendominasi sumber penghasilan warga dan menjadi sektor yang menggerakkan roda ekonomi desa.

Lahan yang tersebar di berbagai dusun menghasilkan banyak komoditas unggulan. Para petani mengandalkan produksi padi, jagung, dan palawija sebagai komoditas yang menopang swasembada pangan desa.

Percepat Pembangunan

Pemprov NTB menegaskan komitmennya untuk mempercepat pembangunan di berbagai sektor strategis sesuai arah kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi NTB.

Kepala Bappeda Provinsi NTB, Iswandi mengatakan, RPJMD NTB tahun 2025, dijabarkan dalam tujuh misi pembangunan daerah dengan 10 program unggulan. Di mana di dalamnya terdapat tiga isu prioritas.

Tiga isu prioritas itu adalah pengentasan kemiskinan ekstrem, penguatan ketahanan pangan, dan menjadikan NTB sebagai destinasi wisata berkelas dunia.

“RPJMD ini dihajatkan untuk menjawab segala persoalan yang ada di NTB. Misalnya, tantangan seperti kemiskinan, kualitas pendidikan dan kesehatan, ketenagakerjaan, penyalahgunaan narkoba dan sebagainya,” kata Iswandi.

RPJMD NTB tahun 2025-2029 sebagai peta jalan pembangunan lima tahun ke depan. Visi yang akan dicapai adalah “Bangkit bersama menuju NTB Provinsi Kepulauan yang Makmur Mendunia”.

Selain itu, dukungan dalam RPJMD tersebut juga berfokus kepada sektor infrastruktur, kesehatan, dan sebagainya.

Pelaksanaan program pembangunan di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kini untuk menjawab target dan indikator RPJMD. Pemerintah memastikan, agar kebijakan pembangunan tetap berjalan secara terukur dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.

“RPJMD menjadi panduan kita bersama dalam melaksanakan program pembangunan. Setiap OPD wajib menyelaraskan kegiatan agar semua sektor bergerak menuju satu arah: kesejahteraan masyarakat NTB,” ujarnya.

Pada sektor infrastruktur, Pemprov NTB terus mengakselerasi pembangunan dan pemeliharaan jalan provinsi, peningkatan kualitas jembatan, serta memperluas akses konektivitas antarwilayah.

Program ini harapannya mampu memperkuat arus distribusi barang dan jasa, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.

Sementara pada sektor kesehatan, Pemprov NTB berkomitmen meningkatkan layanan dasar di seluruh fasilitas kesehatan, baik rumah sakit daerah maupun puskesmas. Pemerintah juga memperkuat sistem pelayanan kesehatan ibu dan anak, serta memperluas cakupan jaminan kesehatan bagi masyarakat tidak mampu.

Sedangkan pada sektor pengentasan kemiskinan, Pemprov NTB mengintegrasikan berbagai program pemberdayaan ekonomi. Termasuk program desa berdaya yang menyasar ribuan desa di NTB.

“Kita tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga manusia. Penurunan angka kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat menjadi indikator keberhasilan pelaksanaan RPJMD,” tegasnya. (*)

IKLAN

Berita Terkait

Back to top button