Mulai Hasilkan Keuntungan, PT GNE Segera Lakukan RUPS
Mataram (NTBSatu) – Kinerja PT Gerbang NTB Emas (GNE) mulai menunjukkan tren positif. Meski belum maksimal, perusahaan daerah yang sudah lama sakit ini mulai menghasilkan keuntungan.
Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal menyampaikan, saat ini perusahaan daerah tersebut sudah mampu menghasilkan keuntungan. Meski tidak besar, namun bisa untuk mencicil utang dan membayar honor pengurus.
“Setelah kita tata bisnisnya sudah untung. Bisa bayar komisaris, direksi, dan bisa menyisakan uang untuk bulan berikutnya dan bisa bayar utang,” kata Iqbal, Jumat, 14 November 2025.
Salah satu permasalahan yang PT GNE hadapi selama ini, kata Iqbal, manajemen dan pengelolaan keuangan. Hal ini menyebabkan perusahaan plat merah ini terlilit utang pajak, yang membuatnya tidak bisa melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
“Maka untuk menyehatkan perusahaan ini, penataan mulai dengan memberikan suntikan dana sebesar Rp8 miliar,” jelasnya.
Iqbal mengatakan, PT GNE saat ini belum bisa melakukan RUPS karena masih terkendala utang pajak sebesar Rp5,5 miliar mulai tahun 2022 sampai 2024 lalu.
Selain menyelesaikan utang pajak, ke depan akan dilakukan penataan lini bisnis. Dalam hal ini perusahaan akan fokus pada bidang konstruksi bangunan.
“Jadi bisnisnya bahan baku konstruksi, jadi nanti melihat apa kebutuhan NTB 10-15 tahun ke depan, masuknya ke situ,” kata Iqbal.
Jadi Bagian NTB Capital
PT GNE ini juga nanti akan masuk sebagai anak perusahaan dari NTB Capital, yang saat ini sedang Pemprov godok sebagai induk perusahaan daerah yang bergerak di sektor non keuangan.
Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi NTB, Najamuddin Amy mengatakan, rencananya RUPS PT GNE pada awal Desember 2025 ini. Menyusul sudah membaiknya keuangan PT GNE ini.
“Kita menunggu RUPS sekitar awal Desember. RUPS luar biasa atau RUPS tahun buku 2024 yang dilaksanakan di tahun 2025,” kata Najamuddin.
Mantan Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) NTB ini mengatakan, berdasarkan laporan yang ia terima PT GNE sudah bisa menghasilkan Rp200 juta.
“Jadi dari sisi bisnis, kalau kita tinggalkan permasalahan kemarin sudah sehat,” kata Mantan Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistika (Diskominfotik) NTB ini. (*)



