Pemdes Ai Kangkung Dorong Ketahanan Ekonomi Warga Lewat Tembakau dan Perikanan
Mataram (NTBSatu) – Pemerintah Desa (Pemdes) Ai Kangkung, Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat, terus mendorong penguatan ekonomi masyarakat melalui sektor pertanian dan perikanan.
Salah satu langkahnya melalui penyuluhan bagi petani tembakau bersama Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa Barat, dan petugas lapangan pertanian Kecamatan Sekongkang.
Sebagian besar peserta adalah petani pemula yang baru mulai mengembangkan komoditas tembakau. Mereka mendapat materi mengenai jenis penyakit tanaman, cara pencegahan, hingga teknik budidaya yang lebih efisien.
Kepala Desa Ai Kangkung, Muhammad Sholihin mengatakan, penyuluhan ini penting sebagai upaya peningkatan pengetahuan petani agar hasil panen dapat lebih baik.
“Kami ingin petani yang baru mulai menanam tembakau bisa mendapatkan pendampingan sejak awal. Kalau pengetahuan dasarnya kuat, mereka bisa mengelola tanaman dengan baik dan hasilnya tentu lebih menguntungkan,” kata Sholihin, dalam keterangannya di laman resmi Pemerintah Desa Ai Kangkung.
Selain pertanian, sektor perikanan juga menjadi perhatian. Pada Rabu, 5 November 2025, Pemdes Ai Kangkung menerima bantuan 30 ribu ekor bibit ikan nila dari Dinas Perikanan Kabupaten Sumbawa Barat. Bibit tersebut dilepas di Embung Senutuk sebagai upaya pemulihan populasi ikan dan peningkatan potensi perikanan desa.
Profil Desa Ai Kangkung
Desa Ai Kangkung sendiri merupakan desa transmigrasi yang dihuni masyarakat dari beragam latar, mulai dari Sasak, Sumbawa, Lombok hingga Bali. Sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani, sementara sisanya menggantungkan hidup dari sektor perikanan. Di Dusun Senutuk, terdapat Tempat Produksi Ikan (TPI) yang menjadi pusat aktivitas nelayan setempat.
Berdasarkan pendataan terbaru, jumlah penduduk Desa Ai Kangkung terdiri dari 698 laki-laki (53,94 persen) dan 596 perempuan (46,06 persen), dengan sebagian besar warganya dikenal ulet, pekerja keras, dan memiliki budaya gotong royong yang masih terjaga kuat.
Pada pelaksanaan Pendataan dan Penginputan Indeks Desa Tahun 2025 yang dievaluasi langsung oleh Pemerintah Kecamatan Sekongkang bersama Pendamping Desa dan Pendamping Lokal Desa, Desa Ai Kangkung berhasil meraih status Desa Mandiri.
“Status mandiri ini bukan hanya capaian pemerintah desa, tetapi hasil kerja bersama seluruh warga. Ini bukti bahwa Ai Kangkung mampu berdiri di atas potensi sendiri,” tegas Sholihin.
Tanggapan Pemprov NTB
Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat sektor-sektor potensial daerah, seperti pertanian, kelautan, pariwisata, dan sejumlah sektor lainnya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi NTB, Iswandi mengatakan, setiap sektor memiliki peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Termasuk pada skala desa.
Dalam RPJMD pemerintah daerah telah menetapkan arah pemgembangan sektor-sektor potensial melalui program unggulan agromaritim, yang fokusnya untuk membentuk ekosistem industri agromaritim dari hulu ke hilir. Prioritas dukungan untuk menguatkan swasemenda pangan, serta hilirisasi dan industri pengolahan.
“Sektor-sektor potensial tetap menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat kita. Pemerintah terus memberikan dukungan, misal pada sektor pertanian, seperti mulai dari penyediaan benih unggul, pupuk, hingga fasilitasi pemasaran hasil panen,” ujarnya.
Langkah ini, lanjut Iswandi, sebagai bagian dari strategi pembangunan ekonomi daerah yang berkelanjutan dan berbasis potensi lokal.
“Masing-masing daerah, tentu memiliki potensi pada sektor yang berbeda-beda. Itu yang akan kita upayakan untuk terus dikembangkan,” ujarnya.
Selain pertanian, sektor kelautan juga menjadi fokus. Termasuk pariwisata. Menjadi program unggulan NTB Pariwisata Berkualitas yang arah pengembangannya terintegrasi dengan pariwisata Bali dan NTT. Sehingga, memperkuat sisi konektivitas logistik maupun mobilitas orang atau penumpang.
“Dengan demikian standar destinasi yang ada di NTB mesti mengikuti standar-standar yang berlaku secara internasional karena Bali menjadi hub pariwisata internasional,” ujarnya.
“Semua sektor ini saling terkait. Jika kita kuatkan bersama, maka dampaknya akan luas, bukan hanya bagi ekonomi daerah, tapi juga kesejahteraan masyarakat,” tambahnya. (*)



